Presiden kedua RI Soeharto banyak memberikan beasiswa kepada putra-putri terbaik bangsa. Meski berlangsung di masa otoritarian Orde Baru, akademisi tak terbungkam karena beasiswa ini. Justru semakin membangkitkan jiwa kritis mereka.
Fakta ini diungkapkan oleh Haryo Putra Nugroho Wibowo, salah satu cucu Presiden Soeharto. Ia menyebut nama Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebagai akademisi penerima beasiswa Yayasan Soeharto yang tetap kritis.
Baca Juga: Reshuffle di Depan Mata! Gelar Karpet Merah ke PAN, Jokowi Tendang Erick Thohir Hingga Mahfud MD
Haryo menceritakan kembali dialognya dengan Mahfud MD. "Berpuluh-puluh tahun kemudian beliau menjelma menjadi salah satu putra terbaik bangsa yang bernama Prof. Mahfud MD yang sekarang menjadi Menko Polhukam," kata Nugroho dalam peluncuran dan diskusi buku Legasi Pak Harto, Sabtu (11/12).
Mahfud, kata Haryo, memang mendapat beasiswa dari Yayasan Supersemar. Setelah menyelesaikan pendidikan, Mahfud malah memimpin demonstrasi mengkritik pemerintahan Soeharto.
"Pada saat selesai, beliau lah yang memimpin demonstrasi pertama pada 1978 untuk mengkritik pemerintahan Orde Baru," ungkapnya.
Dalam sebuah kesempatan, Nugroho pun mengaku bertemu dengan Mahfud. Dia bertanya langsung alasan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengkritik kakeknya. Padahal, kakenta ini sudah memberikan bantuan pendidikan.
"Pak Mahfud kenapa kok mendemo Pak Harto, sedangkan bapak menerima beasiswa dari beliau?" tanya Haryo menirukan kembali dialognya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami