Menurut SME Finance Forum, bisnis Asia Tenggara menghadapi kekurangan modal hampir US$300 miliar. Salah satu jenis usaha yang seringkali mengalami kekurangan modal adalah UKM, atau jenis usaha kecil dan menengah yang umumnya tidak terafiliasi dengan perusahaan mana pun.
Perusahaan swasta menyumbang lebih dari 97% dari total jumlah perusahaan, mereka menerima kurang dari 22% dari jumlah total pendanaan dari bank, menunjukkan kesenjangan hingga US$21 miliar untuk sektor usaha lain.
Untuk mengatasi kesenjangan ini hadirlah proyek Bholdus, yang bekerja untuk menghubungkan UKM di wilayah Asia Tenggara dengan peluang pendanaan dari investor kripto, sehingga tidak perlu bergantung pada pinjaman bank yang seringkali sulit didapatkan.
Bholdus menawarkan platform pertukaran blockchain one-stop-shop yang menyediakan solusi keuangan terenkripsi untuk UKM, dengan satu tujuan utama untuk menjadi unicorn blockchain berikutnya di Asia Tenggara.
Bholdus adalah blockchain yang didedikasikan untuk aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), cross chain, dengan ekonomi aset digital dengan integrasi langsung dengan jaringan DeFi lainnya seperti Binance, Ethereum, dan Polkadot.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat