Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Angkat Senjata, Paus Fransiskus Minta Rusia Lakukan Ini ke Ukraina

Bukan Angkat Senjata, Paus Fransiskus Minta Rusia Lakukan Ini ke Ukraina Kredit Foto: CNS/Vatican Media
Warta Ekonomi, Vatican City -

Paus Fransiskus angkat bicara perihal ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Barat di wilayah Ukraina. Dia menyerukan dialog internasional yang serius guna menghindari konflik bersenjata.

“Senjata bukanlah jalan yang harus diambil. Semoga Natal ini membawa perdamaian ke Ukraina,” kata Paus Fransiskus dalam pidatonya di hadapan ribuan jemaat di Lapangan Santo Petrus, Ahad (12/12).

Baca Juga: Gawat! G7 Peringatkan Konsekuensi Besar Jika Rusia Serang Ukraina

Negara anggota kelompok G7 dilaporkan akan memperingatkan Rusia tentang konsekuensi besar jiak ia berani menyerang Ukraina. Para menteri luar negeri negara anggota G7 diketahui sedang melakukan pertemuan puncak di Liverpool, Inggris.

“Rusia seharusnya tidak ragu bahwa agresi militer lebih lanjut terhadap Ukraina akan memiliki konsekuensi besar dan harga yang parah,” demikian bunyi draf rancangan pernyataan bersama para menlu G7 yang dikonfirmasi beberapa sumber.  

Sebelumnya pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sudah memperingatkan tentang konsekuensi ekonomi yang parah jika Rusia melancarkan agresi terhadap Ukraina. Namun Moskow sudah membantah laporan yang menyebutnya ingin menyerang Kiev. Rusia justru menuding AS berusaha memperburuk situasi.

Saat ini Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tengah terlibat ketegangan di Ukraina. NATO menjamin dukungan penuh pada Kiev untuk menghadapi potensi serangan Moskow.

Hubungan Ukraina dengan Rusia telah memanas sejak 2014, yakni ketika massa antipemerintah berhasil melengserkan mantan presiden Ukraina yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych. Kerusuhan pun terjadi karena terdapat pula kelompok separatis pro-Rusia di sana.

Belakangan kelompok pro-Rusia itu terlibat konfrontasi bersenjata dengan tentara Ukraina, terutama di Donbass. Pada 2015, Rusia dan Ukraina, bersama Prancis serta Jerman, menyepakati Minsk Agreements.

Salah satu poin dalam perjanjian itu adalah dilaksanakannya gencatan senjata total di wilayah timur Ukraina. Namun Moskow dianggap tak mematuhi dan memenuhi sepenuhnya perjanjian tersebut. Hal itu menyebabkan Rusia dijatuhi sanksi ekonomi oleh Uni Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: