Bicara di Telepon, Putin dan Johnson Saling Lempar Peringatan Keras
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikabarkan berbicara di telepon pada hari Senin (13/12/2021).
Kremlin mengatakan, dalam pembicaraan itu Putin menyebut bahwa anggota aliansi militer NATO mengancam Rusia dengan memperluas aktivitas di Ukraina.
Baca Juga: Agenda Tatap Muka Biden dan Putin Sangat Mungkin Terlaksana
Intelijen Amerika Serikat menilai bahwa Rusia dapat merencanakan serangan multi-front di negara tetangga Ukraina pada awal tahun depan, yang melibatkan hingga 175.000 tentara.
Kremlin menyangkal rencananya untuk menyerang dan mengatakan Barat dicengkeram oleh Russophobia.
Moskow mengatakan perluasan NATO mengancam Rusia dan telah melanggar jaminan yang diberikan kepadanya ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.
"Vladimir Putin memberikan garis besar rinci tentang evaluasi utamanya tentang situasi saat ini di sekitar Ukraina," kata Kremlin tentang panggilan telepon dengan Johnson.
Kremlin menegaskan bahwa semua situasi tersebut terjadi dengan latar belakang 'ekspansi' militer aktif di wilayah Ukraina oleh negara-negara NATO yang menciptakan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
Downing Street yang juga melaporkan isi pembicaraan telepon itu menyebut bahwa Johnson memperingatkan Putin bahwa setiap tindakan destabilisasi terhadap Ukraina akan menjadi kesalahan strategis dengan konsekuensi yang signifikan.
Johnson dikatakan menekankan komitmen Inggris terhadap integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina, dan memperingatkan bahwa tindakan destabilisasi apa pun akan menjadi kesalahan strategis yang akan memiliki konsekuensi signifikan.
“Dia menyatakan keprihatinan mendalam Inggris atas pembangunan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, dan menegaskan kembali pentingnya bekerja melalui saluran diplomatik untuk mengurangi ketegangan dan mengidentifikasi solusi yang tahan lama,” lapor Downing Street.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: