Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terang benderang Omongan Rizal, Harga yang Harus Dibayar Bila Maju Capres, Nilainya Gak Main-Main!

Terang benderang Omongan Rizal, Harga yang Harus Dibayar Bila Maju Capres, Nilainya Gak Main-Main! Kredit Foto: Twitter/Rizal Ramli
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tokoh nasional yang juga ekonom senior Rizal Ramli menanggapi pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri soal mahalnya biaya politik di Indonesia.

Menurut Firli, demokrasi harus bebas biaya politik agar pemimpin terpilih tidak mengembalikan modal pencalonan dengan melakukan korupsi.

Melalui akun Twitter pribadinya, Rizal mengatakan dirinya setuju dengan pandangan Filri. Ia juga mengatakan bahwa akibat dari keberadaan ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold (Preshold) ongkos politik jadi mahal.

Baca Juga: Demi Lengserin Presiden, Rizal Ramli Beraksi, Ratusan Jenderal-Jenderal Diberi Komando!

"Ketua KPK benar sekali," tulisnya dikutip dari akun Twitter @RamliRizal, Senin (13/12/2021).

Rizal mengatakan keberadaan ambang batas membuat ongkos politik di Indonesia mahal. Ia menggambarkan butuh puluhan miliar bagi seseorang untuk bisa menjadi bupati.

Sebagai ilustrasi, ongkos yang perlu dikeluarkan untuk bisa mendapat tiket pencalonan dari partai politik setidaknya harus menyiapkan uang Rp 30-60 miliar. Belum termasuk uang kampanye yang harus disiapkan.

RR, demikian Rizal Ramli disapa, mengungkap ongkos membayar perahu untuk bisa dicalonkan sebagai gubernur dan presiden lebih wah lagi.  

"Akibat ambang batas, sewa partai: 30-60 M untuk Bupati. 100-300 utk Gubernur, > 1 T utk capres," kata Rizal yang pernah menjadi Menko Perekonomian dan anggota panel penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: