Embung Desa Mendis berawal dari embung yang dicadangkan bagi persediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari saat musim kemarau maupun untuk kebutuhan masyarakat di luar Desa Mendis. Embung tidak pernah kering karena sumber airnya dari sumber air tanah.
Tomy mengatakan ada kesepakatan antara PHE Jambi Merang dengan pemerintah desa untuk mengembangkan wisata air di embung tersebut. Target ke depan selain penghasilan desa juga untuk memberdayakan masyarakat desa melalui perdagangan kuliner dan aksesoris.
Tomy mengakui setelah dibangun pada 2017 oleh PHE Jambi Merang, objek wisata embung bisa menciptakan lapangan kerja dan UMKM. Lokasi yang tadinya kurang terawat, dengan didukung PHE Jambi Merang akhirnya menjadi bernilai guna yang terawat dan indah.
“Kami juga telah mengembangkan tanaman holtikultura dengan debora nanas,” katanya.
Selain itu, dengan dibentuknya Ketan Adem di wilayah Desa Mendis tidak ada lagi Karhutla. Berbeda dengan sebelumnya terbentuk Ketan Adem terjadi kebakaran luar biasa, baik dari kebun masyarakat produktif maupun kebun yang tergolong lahan tidur.
“Timbullah pemikiran dari PHE Jambi Merang dan pemerintah desa untuk membentuk kelompok yang peduli terhadap bahaya bencana kebakaran. Kalau sudah terjadi bencana sangat merugikan desa dan asapnya bisa meluas. Dampaknya sangat negatif apabila sudah terjadi kebakaran,” ungkap Tomy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: