Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mandiri Group Luncurkan Startup IPO Whitepaper, Fasilitasi Strategi Startup Exit di Indonesia

Mandiri Group Luncurkan Startup IPO Whitepaper, Fasilitasi Strategi Startup Exit di Indonesia Kredit Foto: Mandiri Group
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mandiri Group yang terdiri dari Mandiri Capital Indonesia (MCI), PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas), dan Mandiri Institute baru-baru ini meluncurkan Whitepaper penawaran saham perdana (IPO) bagi startup berjudul "The Billion Dollar Moment: A Paradigm Shift for Indonesian IPOs". Whitepaper ini terdiri dari empat bagian besar, yaitu The Exit Landscape for Startups, IPO Specific Section, IPOs for Startups, dan Policy Treatment for IPOs in Indonesia.

Melalui Whitepaper ini, Mandiri Group mengungkapkan bahwa penawaran saham perdana atau IPO (public listing) merupakan salah satu exit strategy yang dapat dipertimbangkan selain merger & acquisition (M&A) yang akhir-akhir ini banyak dilakukan oleh startup teknologi, antara lain beberapa perusahaan startup portofolio MCI seperti Moka yang diakuisisi oleh Gojek dan Qontak yang diakuisisi oleh Mekari. Selain itu, Whitepaper ini membahas tren dan regulasi terkait IPO untuk startup, pro dan kontra terhadap rencana startup dalam melakukan IPO, serta keuntungan startup untuk melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Juga: Bidik Dana Hingga Rp4 Triliun, Bos ASDP Sebut Rencana IPO Digelar Kuartal III 2022

Strategi M&A untuk industri startup teknologi sedang tumbuh pesat di Asia Tenggara, seiring jumlah startup yang melakukan IPO di Indonesia yang mengalami kenaikan cukup signifikan selama empat tahun belakangan ini. Tren IPO diprediksikan akan tetap bertumbuh karena adanya dukungan dari Pemerintah Indonesia.

Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah startup teknologi yang melakukan IPO, pemerintah memperbarui regulasi agar lebih ramah untuk startup. Saat ini, perusahaan tidak harus mempunyai laba untuk terdaftar secara publik sehingga menyederhanakan proses persyaratan perizinan. Pemerintah juga sedang berdiskusi tentang kemungkinan diizinkannya dual market listing; pengurangan persentase pajak perusahaan serta memberikan insentif pajak tambahan untuk mendukung perusahaan publik.

Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro, melihat peluncuran IPO Whitepaper ini sebagai strategi kolaborasi di sektor-sektor terkait. "Ke depan, kami berharap strategi ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi perkembangan bisnis, tetapi juga demi mendorong kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia melalui peran startup-mempersiapkan mereka lebih baik lagi untuk memasuki IPO," tegas Eddi.

Whitepaper IPO Mandiri Group menjabarkan secara komprehensif potensi keberhasilan yang dapat dicapai oleh startup teknologi melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tetap membantu menjawab tantangan saat startup memutuskan menjadi perusahaan publik-pengawasan yang lebih ketat, kendali yang lebih sempit, pengelolaan risiko pasar, serta persiapan IPO yang cukup mahal.

Melalui IPO di BEI, startup teknologi dapat mendukung pertumbuhan PDB nasional, meningkatkan jumlah pajak penghasilan, mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan kompetisi dan inovasi di pasar Indonesia, meningkatkan penanaman modal asing, dan memperoleh beberapa keuntungan lainnya.

Oleh karena itu, dalam upaya mendukung akselerasi pertumbuhan bisnis startup teknologi melalui IPO, Mandiri Group memberikan tempat pengasuhan untuk startup, yaitu Mandiri Capital Indonesia, yang merupakan perusahaan modal ventura, yang dapat memberikan penanaman modal dan ilmu manajerial yang sangat bermanfaat bagi perusahaan startup, dan dilanjutkan dengan layanan Underwriting dari Mandiri Sekuritas untuk menuju IPO. Hal ini memperlihatkan layanan end-to-end dalam membimbing startup sampai IPO dari Mandiri Group.

Senada dengan Eddi, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, mengatakan, "Whitepaper ini merupakan salah satu wujud layanan inovatif kami dalam menyediakan informasi yang terkini dan lengkap tentang apa dan bagaimana perusahaan rintisan teknologi Indonesia dapat mempersiapkan IPO dengan baik. Kami yakin peluncuran Mandiri Group IPO Whitepaper ini akan memberikan dukungan besar bagi perusahaan-perusahaan teknologi rintisan yang sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan bisnis mereka melalui pasar modal Indonesia dalam waktu dekat."

Masih dalam momentum yang sama, Direktur Eksekutif Mandiri Institute, Andry Asmoro, menyambut strategi ini sebagai langkah korporasi yang berpotensi besar demi mendukung perekonomian Indonesia.

"Ekosistem startup di Indonesia beberapa tahun belakangan ini terus meningkat dengan pesat, terlebih di saat penetrasi teknologi digital. Kami di Mandiri Institute melihat strategi Whitepaper IPO ini sebagai langkah yang baik untuk mendukung pertumbuhan tersebut. Bersama dengan Mandiri Group, kami berkomitmen untuk memanfaatkan kemampuan dan kelebihan masing-masing untuk visi dan tujuan yang sama," jelasnya.

Sejumlah perusahaan teknologi lokal yang baru saja IPO di BEI adalah Bukalapak, Cashlez, dan beberapa perusahaan lain, sedangkan perusahaan startup lain, seperti GoTo sudah ada dalam tahap menuju IPO.

MCI sangat mendukung ekosistem startup di Indonesia, baik dari sisi portfolio MCI ataupun startup non-portfolio. "Ini sudah menjadi komitmen kami untuk terus menjembatani inovasi antara Mandiri Group dan ekosistem startup dengan tujuan memberikan nilai tambah bagi Mandiri Group dan startup. Selain itu, MCI sangat senang karena melihat sudah lebih banyak potensi exit di ekosistem startup," tutup Eddi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: