Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor energi, PT Pertamina (Persero) dinilai sudah selayaknya untuk tampil sebagai penggerak utama dalam agenda mitigasi perubahan iklim. Hal ini sesuai dengan komitmen penuh Pertamina dalam penerapan aspek Environmental, Social & Governance (ESG), termasuk diantaranya dengan memperbanyak model inovasi bisnis. “Sudah memang seharusnya bahwa sebagai BUMN energi, Pertamina tampil di garda terdepan dalam mitigasi perubahan iklim,” ujar Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, di Jakarta, Jumat (17/12).
Langkah untuk menuju ke sana, menurut Bhima, bisa dilakukan Pertamina dengan mulai mengembangkan bisnis energi baru terbarukan (EBT). Dengan begitu harapannya ke depan bisnis tersebut dapat lebih berkontribusi dalam meningkatkan kinerja keuangan Pertamina. “Pengembangan EBT bisa menjadikan porsi pendapatan dari bisnis itu cukup dominan. Selain itu pemerintah juga perlu mendukung dengan mengalokasikan pajak karbon dan berbagai intensif perpajakan lain kepada BUMN-BUMN yang terbukti konsisten melakukan perubahan bisnis ke arah zero emmissions,” tutur Bhima.
Tak hanya itu, Bhima juga mendukung upaya BUMN dalam memperbanyak model inovasi bisnis, termasuk perubahan operasional perusahaan dengan bahan baku yang ramah lingkungan. Perubahan tersebut dinilai merupakan langkah nyata BUMN dalam mengikuti standar ESG. “Perubahan operasional perusahaan dengan bahan baku yang ramah lingkungan, penggunaan administrasi yang paperless serta mengikuti standar ESG yang lebih tinggi merupakan bentuk langkah nyata BUMN,” ungkap Bhima.
Sementara terkait inovasi bisnis yang dilakukan Pertamina, Bhima menilai memang sudah seharusnya dilakukan karena bisnis harus inovatif dan bisa mengadopsi teknologi terbaru yang semakin hemat energi dan efisien. Setiap penghematan di rantai pasok disebut Bhima akan memberikan keuntungan bagi perusahaan serta terciptanya kepercayaan dari konsumen maupun investor. Dengen demikian dalam jangka panjang standar ESG akan mendorong inovasi ke arah digital yang masif di seluruh operasional usaha. “Ini akan berdampak pada trust konsumen yang lebih tinggi. Dan investor akan menambah modal ke BUMN dalam rangka melakukan ekspansi. Untuk itu, seluruh BUMN memang sebaiknya menerapkan standar ESG secepatnya,” tegas Bhima.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma