Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KPK Dianggap Makin Tak Bertaji, Tingkat Kepercayaan Publik Terus Menurun

KPK Dianggap Makin Tak Bertaji, Tingkat Kepercayaan Publik Terus Menurun Kredit Foto: (Foto: Okezone)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bila bicara soal kepercayaan publik, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengalami kemunduran. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa lembaga survei yang memperlihatkan angka kepercayaan publik terhadap KPK terus merosot.

Penurunan kepercayaan publik terhadap KPK mulai terlihat sejak November 2019 lalu. Saat itu, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat kepercayaan publik terhadap KPK turun dari 89 persen menjadi 85,7 persen. Alasannya, karena revisi Undang-Undang KPK yang berlaku sejak 17 Oktober 2019.

Baca Juga: Eng-Ing-Eng, Jika Pilpres Dilakukan Sekarang, Maka Pasangan Ini Juaranya

Memasuki 2020, kepercayaan publik terhadap KPK kian terjun bebas. Berdasar survei Indo Barometer, Februari 2020, KPK yang biasa masuk tiga besar, terdepak ke peringkat empat.

Ada empat lembaga negara yang memiliki tingkat kepercayaan publik tinggi yaitu TNI (94 persen), Presiden (89,7 persen), organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah (86,8 persen), dan KPK (81,8 persen).

Masuki 2021, lagi-lagi kepercayaan publik terhadap KPK merosot. Berdasarkan hasil survei Cyrus Network pada 28 Mei sampai Juni 2021, 86,2 persen responden menyatakan percaya terhadap Polri. Sedangkan pada KPK hanya 80,7 persen. Angka tersebut juga di bawah Kejaksaan Agung.

Di survei teranyar Charta Politika yang dirilis kemarin, kepercayaan publik ke KPK terus menurun. KPK berada di urutan keempat sebagai lembaga tinggi negara yang dipercaya publik setelah Presiden, TNI, dan Polri.

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, kepercayaan masyarakat tertinggi ditunjukkan ke Presiden Jokowi dengan 77,8 persen. Kemudian di posisi kedua ada TNI dengan 76,3 persen.

Baca Juga: Firli Bahuri Kena Mutasi, Mantan Ketua KPK: Harusnya Dia Mundur Sebagai ...

“Selalu adu balap salip-menyalip antara Presiden dan TNI pasca reformasi,” kata Yunarto, dalam paparannya, kemarin.

Sementara Polri di posisi ketiga. Dan keempat KPK. Padahal, sebelumnya KPK selalu di atas Polri.

“Ketiga ada Polri dengan angka 66,8 persen. Dan kemudian diikuti, agak bersaing dengan KPK, tapi ini pola yang saya pikir cukup menarik,” ujarnya.

Menurut dia, usai adanya revisi UU KPK, tingkat kepercayaan publik menurun bahkan kini disalip Korps Bhayangkara. Sebelum revisi UU KPK, biasanya KPK ini selalu nomor dua atau nomor tiga, bersaing dengan TNI.

Baca Juga: Kena Mutasi, Gimana Nasib Jabatan Firli Bahuri di KPK?

“Kalau kita lihat sekarang di beberapa lembaga survei lain dan beberapa temuan, memang Polri berhasil menyalip KPK,” imbuh dia.

Meski demikian, Toto-sapaan Yunarto-tidak bisa memastikan penyebab pasti turunnya kepercayaan responden kepada KPK adalah revisi UU KPK atau ada kaitannya dengan beberapa peristiwa yang terjadi belakangan termasuk adanya Dewan Pengawas KPK.

“Tapi yang jelas, belakangan KPK memang semakin menurun, bahkan disalip oleh Polri,” tegas Toto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: