- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Kementerian Pertanian dan CSP Berkomitmen Meningkatkan Produktivitas Kakao Nasional
Ia juga menambahkan bahwa anggaran negara tentu saja tidak akan mampu memberikan kontribusi yang luas bagi semua masyarakat petani, intervensi dukungan pendanaan dari pihak industri dan alokasi kredit yang bisa diakses petani juga diharapkan dalam melakukan subsidi silang pendanaan kegiatan tersebut.
Dalam pelaksanaan Rapat Umum Anggota CSP ini, juga dilaksanakan peresmian dua inisiatif yang dikembangkan oleh anggota CSP. Pertama adalah penyediaan Asuransi Berbasis Indeks Kelembaban Tanah untuk Tanaman Kakao yang dikembangkan bersama oleh PT. Mars Incorporated bekerja sama dengan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia dan juga diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK. Inisiatif kedua adalah aplikasi digital modul pelatihan budi daya tanaman kakao dengan menggunakan augmented reality dan virtual reality yang dilakukan oleh Olam Cocoa Indonesia.
Kedua inisiatif ini dikerja samakan bersama dengan International Finance Coorporation. Peresmian dua inisiatif ini dilakukan oleh Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Perekonomian, bersama dengan Kepala Eksekutif Pengawas IKNB, Komisioner OJK, Bapak Riswinandi Idris.
Baca Juga: Termasuk untuk Sawit, Ini Strategi Kementan Perkuat Peran Penyuluh Pertanian
Di kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif CSP, Wahyu Wibowo, menyampaikan bahwa fokus utama rencana tahunan forum kemitraan ini di tahun 2022 akan meletakkan perhatiannya pada penyediaan bahan tanam yang mendukung penanaman ulang tanaman kakao, penyediaan pupuk yang sesuai, penyediaan akses pembiayaan bagi petani, bagaimana sektor kakao Indonesia dalam mengantisipasi kebijakan Uni Eropa, penghidupan yang layak bagi petani, inisiasi keselarasan peta jalan pengembangan kakao berkelanjutan, dan juga upaya kampanye kepedulian tentang keberlanjutan.
“Kami mengundang kolaborasi dari pihak lain dan anggota CSP untuk membuat business case sektor kakao yang menguntungkan semua pihak, dan keterlibatan aktif dalam gugus tugas CSP yang telah dibentuk sebelumnya untuk menjawab semua tantangan tersebut di atas,” kata Wahyu Wibowo.
Fokus lain CSP di tahun mendatang adalah penerapan pendekatan lanskap secara menyeluruh yang bisa memiliki daya ungkit peningkatan produktivitas kakao nasional. "Rencana aksi yang tengah dikembangkan adalah bahwa semua pemangku kepentingan, anggota, dan mitra CSP, dan pemerintah tentu saja, untuk bisa saling bergandengan tangan dan berkolaborasi dalam peningkatan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas," tutup Wahyu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri