Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bicara Nasionalisme di Muktamar NU, Said Aqil Singgung HTI dan Organisasinya Habib Rizieq

Bicara Nasionalisme di Muktamar NU, Said Aqil Singgung HTI dan Organisasinya Habib Rizieq Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Lampung Tengah -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj kembali mengingatkan soal pusaka wasiat pendiri NU yakni Hasyim Asy'ari.

Menurutnya, nasionalisme dan agama adalah dua kutub yang saling menguatkan dan tidak boleh dipertentangkan.

"Nasionalisme dan Agama adalah dua kutub yang saling menguatkan. Keduanya jangan dipertentangkan. Demikianlah pusaka wasiat dari Hadratussyaikh Kyai Hasyim Asy’ari yang diamini dan disuarakan ribuan ulama Pesantren," kata Said dalam sambutannya di acara pembukaan Muktamar NU ke-34, Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).

Said mengatakan, bahwa ujian atas sikap tawasuth, ujian memoderasi polarisasi dua kutub ekstrim, memang sudah khas NU sejak awal mula pendiriannya. Ia kemudian menyinggung soal sikap NU ke HTI hingga FPI.

Baca Juga: Muhaimin: Gus Yahya Sudah Hampir Pasti Menang

"Mereka yang tidak paham sikap tegas NU atas HTI maupun FPI barangkali memang belum mengerti betapa berat amanah memoderasi kutub-kutub ekstrim di negeri ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Said menegaskan bagi NU dan pesantren sendiri menjaga NKRI sudah menjadi harga mati.

"Bagi NU dan Pesantren, menjaga NKRI adalah amanah karena hanya dengan bersetia kepada konstitusi, tatanan bersama dapat terselenggara," tuturnya.

"Sikap tawasuth atau moderat mustahil tercapai tanpa kemandirian," sambungnya.

Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 dijadwalkan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung.

Dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi yakni Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua Umum PBNU saat ini KH Said Aqil Siroj.

Muktamar NU diperkirakan diikuti sebanyak 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat.

Baca Juga: Menyasar OK OCE, Omongan Orang PDIP Ini Lebih Tajam dari Silet: Anies Baswedan Jago Mengolah Kata!

Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a'wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: