Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolong, Takut Gak Sanggup! Malaysia Ramalkan Bakal Ada Banyak Bencana karena Perdana Menteri...

Tolong, Takut Gak Sanggup! Malaysia Ramalkan Bakal Ada Banyak Bencana karena Perdana Menteri... Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Malaysia pada Selasa (21/12/2021) memperingatkan lebih banyak badai dan hujan lebat dalam beberapa hari mendatang saat Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengakui kelemahan dalam tanggapan pemerintah terhadap banjir yang telah menyebabkan lebih dari selusin kematian dan perpindahan lebih dari 60.000 orang.

“Saya tidak memungkiri (kelemahan) dan akan memperbaiki ke depan,” kata Ismail Sabri, dilansir NBC News.

Baca Juga: Malaysia Makin Genting, Nyawa Puluhan Warganya Hilang Bikin Situasi Gak Karuan

Negara itu mengerahkan tentaranya dan badan-badan keamanan lainnya setelah hujan deras yang dimulai Jumat (17/12/2021)  lalu, yang menyebabkan banjir di delapan negara bagian.

Pihak berwenang telah dikritik oleh masyarakat dan anggota parlemen karena respons mereka yang lambat, dengan beberapa orang terjebak oleh air banjir selama lebih dari dua hari sebelum diselamatkan, terutama di Selangor, wilayah terkaya dan terpadat di negara itu.

Perdana menteri pada hari Selasa mengakui kelemahan dalam mengoordinasikan tanggapan oleh badan-badan keamanan federal, menurut siaran di saluran berita yang dikelola negara Bernama TV.

“Tanggung jawab bukan hanya pemerintah federal, tetapi juga pemerintah negara bagian, dan garis depan adalah distrik,” jelasnya.

Departemen Meteorologi mengatakan Malaysia dapat melihat lebih banyak banjir dalam beberapa hari mendatang, karena depresi tropis bergerak menuju empat negara bagian di utara Malaysia.

"Situasi ini dapat menyebabkan hujan terus menerus dan angin kencang di negara bagian utara ... yang dapat menyebabkan banjir di daerah tingkat rendah," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.

Korban tewas akibat banjir di Selangor naik menjadi 17 pada Selasa, sementara lebih dari 30.000 orang telah dipindahkan ke tempat penampungan sementara, kata Kepala Menteri negara bagian Amirudin Shari dalam sebuah pernyataan.

Badan penanggulangan bencana nasional mengatakan hampir 63.000 orang mengungsi di seluruh negeri pada Selasa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: