Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HerStory Beri Apresiasi Perusahaan Ramah Pekerja Perempuan, Ini Daftarnya!

HerStory Beri Apresiasi Perusahaan Ramah Pekerja Perempuan, Ini Daftarnya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Selain itu, kata Clara, perusahaan juga harus menyadari bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini beban yang dipikul perempuan itu bertambah. Untuk itu perlu ada mitigasi yang dilakukan supaya tidak terjadi penurunan partisipasi perempuan bekerja di sektor formal.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan perusahaan, lanjut Clara, yakni menyediakan fasilitas childcare, ini akan membantu sekali bagi para ibu yang bekerja, namun tidak bisa meninggalkan anak-anaknya di rumah. Kemudian membuat permanen aturan bekerja secara fleksibel dari rumah. Selanjutnya perusahaan juga harus memperhatikan kesehatan mental pekerjanya, memberikan pelatihan bahwa pekerjaan rumah tangga ini adalah kewajiban bagi seluruh karyawan. Dan yang terakhir adalah menghilangkan stereotype dan bias gender agar potensi perempuan semakin berkembang.

“Saya yakin dan percaya bahwa perusahaan yang meraih award hari ini sudah memberikan tempat kerja dan memberikan peraturan yang menghargai perempuan, juga memenuhi kebutuhan para pekerjanya,” tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Founder sekaligus CEO HerStory, Muhammad Ihsan, pun menilai bahwa peran wanita sangatlah penting, dan juga mendukung perkembangan perekonomian sehingga semua penduduk Indonesia bisa menjadi lebih sejahtera.

“Memang posisi gender di Indonesia masih rendah, akan tetapi posisi Indonesia masih jauh lebih baik dari beberapa negara tetangga. Oleh karena itu kita wajib optimis bahwa masa depan dari wanita-wanita Indonesia mudah-mudahan akan lebih baik lagi. Jadi menjadi PR bagi Indonesia untuk bisa lebih memperkecil lagi gender gap ini demi masa depan yang lebih inklusif. Oleh karena itulah sebabnya kenapa HerStory hadir dan kalau dilihat dari banyaknya pembaca dari tren kemajuannya dari hari ke hari kami menunjukkan tren yang terus menunjukkan peningkatan. Artinya bahwa kehadiran kami memang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang sama-sama menginginkan perbaikan gender gap di Republik Indonesia ini,” bebernya.

“HerStory pun masih akan terus bekerja keras agar perempuan Indonesia dapat lebih maju, dan ujung-ujungnya kami yakin kami para lelaki akan menjadi lebih bahagia apabila kaum perempuannya maju. Dan dengan award ini, HerStory ingin tetap menjaga konsistensinya agar perempuan Indonesia tetap maju,” sambungnya.

Selanjutnya, Yuli Adiratna, selaku Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan RI, pun menyampaikan apresiasinya terhadap gelaran ‘Indonesia Best Workplace for Women Awards 2021: Building an Inclusive Future’ ini

“Saya sangat mengapresiasi acara ‘Indonesia Best Workplace for Women Awards 2021: Building an Inclusive Future’ ini karena kita memang harus memberikan upaya perlindungan bagi para pekerja khususnya pekerja perempuan. Acara ini sangat penting, khususnya terkait dalam memberikan penghargaan kepada 79 perusahaan. Yang arrtinya 79 perusahaan ini memang sudah menerapkan norma-norma ketenagakerjaan yang bisa memberikan perlindungan kepada para pekerja perempuan,” paparnya.

Yuli bilang, pada prinsipnya laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama. Dan dari sisi ketenagakerjaan memang tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan juga memang masih di bawah laki-laki. Menurut dari data BPS tahun 2020, partisipasi angkatan kerja perempuan di Februari 2001 masih 54,03%. Sedangkan laki-laki sudah 82,14%.

“Kemudian dari sisi upah juga memang masih di bawah laki-laki dalam prakteknya. Oleh karena itu kita semua punya tantangan bagaimana berikan perlindungan dan juga menjaga agar ada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Kita harus respek terhadap bagaimana meningkatkan suara perempuan untuk bisa berperan aktif di dalam pengambilan keputusan. Bagaimana agar mereka juga bisa memperjuangkan haknya untuk setara dengan laki-laki. Tentu kita berikan ruang yang cukup, ruang yang luas untuk meningkatkan peran serta perempuan di dalam pengambilan keputusan, termasuk di dunia kerja,” terangnya.

Yuli mengklaim, dari sisi Ketenagakerjaan, pihaknya sudah memberikan ruang yang luas dan tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh kesempatan dan juga mendapatkan pengupahan.

Yuli pun tak menampik bahwa dalam pekerjaan memang ada potensi-potensi terjadinya diskriminasi, misalnya terkait dengan promosi jabatan, pelatihan, upah, jaminan sosial. Dan semua potensi-potensi, kata dia, harus dihilangkan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: