Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Nyanyian' Giring di Hadapan Jokowi Dapat Respons Tajam dari Politisi Partai Demokrat: Siapapun...

'Nyanyian' Giring di Hadapan Jokowi Dapat Respons Tajam dari Politisi Partai Demokrat: Siapapun... Kredit Foto: Instagram/Giring Ganesha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Demokrat, Benny K Harman menilai siapapun tidak ingin dipimpin oleh pemimpin pembohong. Yang saat kampanye berjanji tetapi setelah terpilih tidak menunaikan janji politiknya tersebut. Itu dikatakan Benny, merespon pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha, di depan Presiden Joko Widodo dalam acara HUT ke-7 partai tersebut, Rabu 22 Desember 2021.

Menurut Benny, siapapun rakyat Indonesia sudah pasti tidak akan mau apabila memiliki pemimpin seorang pembohong. Tak ada rakyat yang suka untuk dibohongi, apalagi oleh seorang pemimpin.

Pemimpin yang berbohong, kata Benny, yaitu yang memberikan janji hanya pada saat kampanye saja. Namun pada saat terpilih, pemimpin tersebut justru lupa akan janji-janjinya yang pernah diucapkan.

"Siapapun rakyat Indonesia tidak ingin pemimpin negara ini di tangan pembohong. Yaitu pemimpin yang memberi janji palsu kepada rakyat saat kampanye hanya sekedar untuk disukai sesaat dan dipilih rakyat," kata Benny, Kamis 23 Desember 2021.

Janji Perkuat KPK Tapi Melemahkan

Dia memberikan perumpamaan. Ada pemimpin yang berjanji memperkuat lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Namun pada kenyataannya, lembaga antirasuah tersebut justru diperlemah. Menurutnya itu dapat dikategorikan pemimpin yang berbohong.

"Contoh, saat kampanye bilang akan perkuat KPK, nyatanya malah perlemah," ujarnya. Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PSI Giring Ganesha, memberikan sambutannya di hadapan Presiden Jokowi. Dalam sambutannya, saat HUT ke-7 PSI, Giring menyebut Prestasi dan kemajuan yang telah dibangun oleh Jokowi terancam akan sirna apabila Indonesia dipimpin oleh sosok yang intoleran dan pembohong.

"Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu Sara dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada," kata Giring.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: