Peneliti Telkom University Kembangkan Alat e-Care Lansia, Apa Fungsinya?
Perubahan kondisi fisik dan psikis menyebabkan tingginya angka risiko jatuh pada usia lansia. Kejadian jatuh pada lansia dapat terjadi kapan saja dan di mana saja sehingga anggota keluarga harus selalu dapat memantau kondisi mereka dari waktu ke waktu untuk mencegah akibat fatal yang tidak diinginkan.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada 2018 terjadi sekitar 650 ribu kejadian kecelakaan fatal akibat jatuh. Kondisi ini menjadikan kecelakaan akibat jatuh menempati urutan kedua sebagai penyebab utama kematian karena cedera. Menyikapi kondisi ini, sejumlah peneliti dari Fakultas Teknik Elektro, Telkom University yang diketuai Husneni Mukhtar, Ph.D mengembangkan suatu alat yang diberi nama e-Care Lansia.
Baca Juga: Omicron Terdeteksi di Indonesia, Mari Perkuat Protokol Kesehatan
"Alat ini dirancang agar dapat memantau posisi lansia melalui GPS dan mendeteksi jika lansia terjatuh. Alat ini terhubung ke aplikasi yang terpasang pada telepon pintar," kata Husneni kepada wartawan di Bandung, Minggu (26/12/2021).
Selain itu, e-care lansia ini dilengkapi dengan kamera yang dapat memantau keadaan di sekitar lansia. Dengan fitur-fitur yang tersedia, anggota keluarga atau pendamping lansia dapat mengetahui lokasi dan pantauan kamera kondisi di sekitar lansia, serta notifikasi apabila lansia terjatuh.
Dalam acara implementasi kegiatan pengabdian masyarakat juga turut hadir Dekan Fakultas Teknik Elektro Telkom University, Dr. Bambang Setia Nugroho yang juga tergabung dalam tim peneliti ini. Dia yang juga tergabung dalam tim peneliti ini mengungkapkan, saat ini alat e-Care Lansia yang telah diimplementasikan merupakan pengembangan purwarupa sebelumnya.
Meskipun bobot e-Care Lansia versi 1.0 ini sudah cukup ringan, yakni kurang dari 180 gram, rencana ke depan bisa dikembangkan menjadi lebih ringan dan lebih kecil lagi (e-Care Lansia versi 2.0) seperti wearable device yang dapat dipakai di pergelangan tangan.
"Jika e-Care Lansia versi 2.0 telah berhasil dibuat, rencana ke depan dapat dilakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung sehingga manfaat dari alat ini dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas," ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat berbasis Penelitian PTS yang dibiayai penuh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tim peneliti lainnya, yakni Dr. Eng. Willy Anugrah Cahyadi, Istiqomah, M.Sc., dan Dr. Hesty Susanti, ikut membina 3 mahasiswa Prodi Magister dan Sarjana Teknik Elektro sebagai bagian dari kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sementara, masyarakat sasar ada di RW 10, Kelurahan Cikutra, Kota Bandung yang diwakili Koordinator Lansia, Vevi, dan Ketua RT 06, Agus Koswara, yang menyambut baik kegiatan ini.
"Kami berharap wujud perhatian Telkom University terhadap kesejahteraan lansia khususnya di lingkungan mereka ini menjadi langkah awal untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang," katanya.
Sementara, dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, dr. Bony Wiem Lestari, M.Sc. mengatakan, saat ini hal-hal terkait lansia perlu mendapat perhatian khusus mengingat meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia sehingga jumlah lansia terus meningkat.
"Diharapkan, e-Care Lansia ini dapat dikembangkan lebih lanjut ke bentuk yang lebih ringkas," ungkapnya.
Kegiatan ini juga disisipkan pula dengan sesi penyuluhan tentang kesehatan lansia di masa pandemi yang disampaikan oleh dr. Bony dan narasumber lainnya, Citra Windani Mambang Sari, S.Kep., Ners., M.Kep. dari Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: