Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Muhaimin Iskandar Sebagai Ketum PKB Disoroti, Nama Gus Yahya Ikut Disebut-sebut

Nasib Muhaimin Iskandar Sebagai Ketum PKB Disoroti, Nama Gus Yahya Ikut Disebut-sebut Kredit Foto: Instagram/Muhaimin Iskandar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mendapat sorotan usai terpilihnya Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf.

Sekjen Kornas-Jokowi, Akhrom Saleh menilai Cak Imin legawa jika waktu lengsernya tinggal sebentar lagi.

Menurut Akhrom, Cak Imin sudah cukup lama menjadi Ketum PKB, sehingga perlu ada regenerasi di internal partai.

"Kita tahu, Cak Imin sudah empat kali jadi Ketum PKB. Jadi, setelah Gus Yahya jadi Ketum PKB, sangat mungkin ada pergantian di PKB," ucap Akhrom kepada GenPI.co, Senin (27/12).

Akhrom menjelaskan pengaruh keluarga Gus Yahya cukup besar di kedalaman PKB.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Elektabilitasnya Rendah, Petinggi PKB: Saya Kejar Dua Tahun Lagi!

Oleh karena itu, kondisi itu bisa memengaruhi keterpilihan calon Ketum PKB dari kader NU.

"Ayah Gus Yahya merupakan salah satu pendiri PKB bersama Gus Dur. Jadi, ini mungkin waktunya kader NU menjadi Ketum PKB," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai tidak ada perubahan besar soal siasat politik partai afiliasi Islam usai terpilihnya Gus Yahya.

Sebab, dia menaggap perubahan besar hanya memengaruhi internal PKB, yang mana membuat Cak Imin lengser dari jabatanya.

"Partai Islam tidak akan ada perbubahan besar pada Pilpres 2024, tetapi internal PKB bisa panas karena diminta regenerasi," kata Dedi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Makin "Perkasa", Prabowo Masih Punya Asa, Eh Puan Maharani Bagaimana? Ya Ampun...

Seperti diketahui, Gus Yahya terpilih sebagai Ketum PBNU pada Muktamar NU ke-34 di Lampung, usai mengalahkan Said Aqil Siradj.(*)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: