Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kesehatan Masyarakat Bisa Terancam, Saatnya untuk Pelabelan Risiko BPA

Kesehatan Masyarakat Bisa Terancam, Saatnya untuk Pelabelan Risiko BPA Kredit Foto: Steve Johnson

Sementara itu, Direktur Klinik Dian Perdana Medika Jawa Tengah Dian Kristiani, berpendapat paparan BPA pada bayi dalam level tertentu bisa memengaruhi berat badan lahir, perkembangan hormonal, perilaku dan resiko kanker.

"Penggunaan plastik BPA juga dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan sindrom ovarium polikistik atau persalinan prematur,” katanya.

Secara khusus, menurut dokter spesialis anak, Daulika Yusna, menekankan bahaya dari konsumsi pangan berbahan plastik yang mengandung BPA, semisal pada galon guna ulang.

"Bahaya BPA dapat dirasakan dalam waktu lama. Jadi bahaya BPA tidak serta merta berefek. Contohnya pada gangguan hormon pada anak atau balita yang sedang tumbuh. Gangguan lainnya dapat memicu kanker jika BPA dikonsumsi terus menerus," kata Daulika.

Ahli Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Iwan Nefawan, menekankan risiko paparan BPA pada orang dewasa. Dalam jumlah tertentu, katanya, BPA bisa memicu penurunan kadar hormon testosteron, yang pada gilirannya mengakibatkan orang susah mendapatkan keturunan. BPA juga berpotensi memicu kanker pada masyarakat yang terbilang rentan, semisal bayi, anak-anak, manula dan ibu hamil.

Bagi Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, Nia Umar, BPA punya kompleksitas tersendiri lantaran ada dimana-mana dan mudah masuk dalam rantai konsumsi masyarakat.

“BPA adalah polusi yang tidak terlihat dan tidak tercium, namun bisa masuk kemanamana dengan berbagai cara," katanya.

"Penggunaannya yang terlalu masif dan tidak disadari akan membuat banyak orang terkena penyakit akibat paparan BPA. Semoga pemerintah bisa tegas dan segera mengatur pelabelan kemasan yang mengandung BPA. Harus ada aturan yang tegas dan kampanye resmi yang ditayangkan di semua media yang berisi edukasi tentang bahaya BPA,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: