Kepala Ekonomi Pusat Belajar Rakyat Awalil Rizky menyebut bahwa perekonomian Indonesia pada 2021 belum bisa dikategorikan dalam kondisi telah pulih. Menurutnya, ekonomi Indonesia tahun ini lebih tepat dikatakan telah membaik dibanding 2020.
"Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2021 memang sedikit membaik dibanding 2020, terutama di beberapa bulan terakhir. Namun, saya menilai belum bisa dikatakan pulih," ujar Awalil dalam "Zoominari Kebijakan Publik: Evaluasi dan Outlook 2022 Ekonomi Politik Indonesia" oleh Narasi Institute, Jumat (31/12/2021).
Baca Juga: Ekonom Nilai Permasalahan Struktural Perekonomian RI 2021 Belum Diselesaikan dengan Baik
Ia menjelaskan, ekonomi dapat dikatakan pulih apabila telah melampaui kondisi sebelum pandemi, yaitu 2019. Selain itu, ia menilai beberapa aspek ekonomi harus memperhitungkan kehilangan kesempatan (economy loss) dalam keadaan resesi.
"Tidak semua indikator, tapi ada indikator utama yang harus dihitung," imbuhnya.
Adapun indikator yang ia maksud mencakup tujuh hal. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) harga konstan dan kualitas pertumbuhan. Kedua, tingkat pengangguran serta beberapa indikator ketenagakerjaan. Ketiga, tingkat kemiskinan dan indikator terkait lainnya.
Keempat, penyaluran kredit perbankan dan penyaluran dana lainnya. Kelima, tingkat penjualan enceran. Keenam, defisit transaksi berjalan dan arus modal asing. Terakhir, kondisi fiskal pemerintah yang mencakup Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta utang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: