Catat, Fakta-fakta Florona yang Disebut Gabungan Penyakit Influenza dan Corona
Belum reda soal penyebaran varian Omicron, warga dunia sudah dikejutkan dengan hal lain terkait dengan Covid-19. Ialah 'Florona', penyakit baru yang belakangan santer diberitakan karena disebut-sebut sebagai infeksi ganda dari influenza dan Covid-19.
Kasus pertama dari Florona terdeteksi di Israel pekan lalu, dengan pasien adalah seorang ibu hamil. Lalu apa sebenarnya Florona itu? Apakah ini varian Covid-19? Dan apa saja gejala-gejalanya?
Dilansir dari berbagai sumber, AKURAT.CO pada Rabu (5/1) merangkum 5 fakta soal Florona, penyakit yang disebut gabungan influenza dan Covid-19.
1. Bukan varian Covid-19
Berbagai media menegaskan bahwa pada dasarnya penyakit Florona adalah infeksi ganda dari penyakit Covid-19 dan influenza. Menurut laporan, penyakit ini diyakini sebagai kejadian dari infeksi flu dan virus corona yang terjadi secara bersamaan.
Namun, seperti kasus 'Delmicron' yang juga sempat membuat gempar, Florona bukanlah varian virus SARS-CoV-2. Perlu kembali diingat bahwa untuk memberi nama varian Covid-19, Badan Organisasi Dunia (WHO) telah memutuskan untuk menggunakan huruf Yunani dalam urutan abjad. Jadi, jika ada varian coronavirus baru, itu akan menjadi alfabet yang mengikuti 'Omicron' - yaitu, pi, rho, sigma, dan seterusnya.
2. Pasien yang terkena Florona belum divaksin
Sesuai laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, wanita yang diyakini terkena Florona memiliki status 'belum divaksin', baik untuk Covid-19 maupun influenza. Seperti diungkap oleh Firstpost, kasus Florona pertama muncul usai dilaporkan oleh outlet Arab News pada 31 Desember, pekan lalu. Menurut pemberutaan, pasien itu adalah seorang wanita muda yang dirawat di Rabin Medical Center di kota Petah Tikva untuk melahirkan.
Meski terkena infeksi ganda, tetapi menurut rumah sakit, ibu muda itu merasa sehat dan hanya mengalami gejala ringan.
"Segera setelah tiba (di rumah sakit), pasien didiagnosis dengan flu dan virus corona. Kedua tes kembali positif, bahkan setelah kami memeriksanya lagi. Virusnya bikin sesak napas karena mereka sama-sama menyerang saluran pernapasan atas.
"Tahun lalu, kami tidak menyaksikan kasus flu di antara wanita hamil atau melahirkan. Hari ini, kami melihat kasus virus corona dan flu yang mulai mengganggu. Kami melihat semakin banyak wanita hamil yang terkena flu," ujar Profesor Arnon Vizhnitser, seorang spesialis kebidanan dan kandungan dan direktur departemen ginekologi di rumah sakit tersebut, seperti dikutip dari Firstpost hingga The News Minute.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: