Kazakhstan Memanas, Pasukan Penerjun Payung Rezim Putin Turun dari Langit
Moskow mengatakan mereka akan berkonsultasi dengan Kazakhstan dan sekutu-sekutu yang lain dalam upaya membantu 'operasi kontra-teroris' Kazakhstan. Rusia juga mendukung pernyataan Tokayev yang menuding para perusuh didukung negara asing. Baik Rusia maupun Kazakhstan tidak menunjukkan bukti klaim tersebut.
Moskow tidak mengungkapkan berapa banyak pasukan yang mereka kirimkan. Tidak dapat diketahui apakah ada pasukan Rusia yang terlibat dalam kerusuhan pada Kamis.
Baca Juga: Rakyat Panik, Presiden Kazakhstan Ungkap Alasan Pemberlakuan Keadaan Darurat
Kantor berita RIA melaporkan sekretaris jenderal aliansi negara-negara bekas Uni Soviet, Collective Security Treaty Organisation, mengatakan secara keseluruhan pasukan perdamaian mencapai 2.500 orang dan dapat diperkuat apabila diperlukan.
Sekretaris jenderal itu menambahkan misi ke Kazakhstan merupakan misi pendek yang hanya memerlukan "beberapa hari atau pekan".
Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka memantau dengan sesama laporan pengerahan pasukan Rusia. AS juga mempertanyakan apakah pasukan itu diundang secara resmi.
"Kami mempertanyakan mengenai ketepatan pengerahan pasukan karena Kazakhstan, pemerintah Kazakhstan, memiliki sumber dayanya sendiri dan pemerintah dan negara itu dipertahankan dengan baik," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
"Kami akan memantau dengan seksama setiap pelanggaran hak asasi manusia dan setiap upaya atau tindakan bagian dari pasukan asing mengambil alih institusi-institusi Kazakhstan," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: