Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (Wasekjen PA) 212 Novel Bamukmin ikut menanggapi pengakuan Ferdinand Hutahaean yang menyatakan dirinya mualaf sejak 2017. Pada Pilpres 2019, Ferdinand Hutahaean merupakan salah satu Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.
Novel Bamukmin juga pernah menjadi anggota tim Advokasi BPN Prabowo-Sandi. Momen Pilpres 2019 membuat Novel sering berinteraksi dengan Ferdinand. Namun, Novel Bamukmin mengaku selama menjadi anggota advokasi BPN Prabowo-Sandi tidak pernah melihat tanda Ferdinand Hutahaean sebagai seorang mualaf.
Baca Juga: 'Ferdinand Hutahaean Cocok Dibimbing Habib Rizieq atau Habib Bahar di Penjara'
"Seingat saya belum pernah lihat dia (Ferdinand Hutahaean, red) salat atau identitasnya sebagai Islam," kata Novel Bamukmin kepada JPNN.com, Sabtu (8/1).
Dia mengatakan jika mengetahui Ferdinand Hutahaean seorang mualaf, pasti akan mengajak mantan kader Partai Demokrat itu untuk melaksanakan ibadah. "Kalau tahu dia Islam, saya sudah ajak salat karena di tim itu saya ustaznya," jelas Novel.
Eks pentolan FPI itu juga menyatakan dirinya tidak pernah melihat Ferdinand Hutahaean melaksanakan ibadah Salat Jumat. "Tidak pernah lihat dia ke masjid atau salat atau berbicara agama Islam atau yang menunjukkan kalau dia Islam," kata pemilik nama lengkap Novel Chaidir Hasan Bamukmin, itu.
Dia juga meragukan pernyataan Ferdinand yang mengaku mualaf sejak 2017. "Menyebut Allah saja pengucapannya beda. Itu pun saya baru tahu sekarang, kalau sudah mualaf dari 2017 seharusnya pengucapannya sudah fasih," ucap Novel.
Pria kelahiran 15 Desember 1972 itu mengeklaim dirinya sering membimbing warga yang non-Islam menjadi mualaf sehingga tahu ciri-ciri seorang mualaf. "Mungkin bisa juga Ferdinand, mungkin, mualaf diam-diam saja, baru di lisan saja. Saya tidak tahu juga deh kalau Ferdinand mualaf hanya sebatas lisan saja," pungkas Novel.
Ferdinand sebelumnya menyampaikan pernyataan terbuka. Selain meminta maaf, dia juga mengaku seorang mualaf. Permintaan maaf itu terkait cuitannya di Twitter dengan narasi "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".
Kalimat yang ditulis Ferdinand di Twitter itu lantas menimbulkan kontroversi sehingga berujung pelaporan dirinya ke polisi. "Saya mohon maaf dengan segala kerendahan hati atas kekeliruan saya," kata Ferdinand.
Menurut Ferdinand, ada orang yang tidak mengenal dan tidak tahu bahwa dirinya seorang muslim. Orang itu telah menuduhnya dengan kalimat yang tidak tepat. Terutama, tentang identitas agamanya sehingga menjadi ribut dan gaduh.
"Saya adalah seorang muslim, seorang mualaf sejak 2017," ujar Ferdinand Hutahaean.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: