Kematian Anjing di Mandalika Terungkap, Pakar: Saya Merasa Pilu Binatang Tak Berdosa Dibantai
Sebelumnya, visum tersebut dilakukan untuk menindaklakuti pasca laporan warga terkait anjing di sekitar Sirkuit Mandalika mati secara serempak yang diduga diracun. "Dari laporan awal dan pengamatan kawan-kawan pers, ada 7 ekor. Bangkai yang bisa kami temukan di lokasi, hanya 2. Sisanya hilang dari tempat mereka terlihat sebelumnya," kata dia.
Doni pun menduga bahwa kematian anjing-anjing tersebut ada kaitannya dengan unggahan di webite Dinas Peternakan NTB yang berupaya untuk mensterilkan area Sirkuit Mandalika. "Saya menduga ada kaitan antara upaya mensterilkan area sirkuit, postingan di website Dinas Peternakan, dan matinya anjing-anjing ini," katanya.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Genjot Vaksinasi di Lokasi Balap Mandalika
Untuk itu, pihaknya pun menyerahkan bukti-bukti awal tersebut ke pihak kepolisian agar segera bergerak untuk memeriksa dan menyelidiki kasus tersebut. "Perlu dicatat, anjing-anjing ini tidak mati dengan seketika. Ada darah yang terhirup masuk ke kerongkongan dan bagian tubuh lainnya," kata Doni.
Manurutnya sebelum mati, anjing-anjing tersebut sangat menderita dan tidak mati dengan cara yang mudah. Ia mengatakan bahwa untuk meningkatkan roda pariwisata, tak sepatutnya sampai menumpahkan darah hewan yang menjadi sahabat masyarakat di sana yang selama ini hidup berdampingan dan saling menghormati.
Terkait kasus tersebut, pihaknya pun akan melaporkan beberapa pihak yang diduga bertanggungjawab dalam kasus tersebut ke Polda NTB sesegera mungkin. "Termasuk pernyataan dengan kata "pemberantasan" pada website resmi Dinas Peternakan NTB," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: