Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengadu Nasib ke Indonesia, Low Tuck Kwong Jadi Konglomerat yang Tajir Melintir! Doyan Banget Saham!

Mengadu Nasib ke Indonesia, Low Tuck Kwong Jadi Konglomerat yang Tajir Melintir! Doyan Banget Saham! Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lahir dan tumbuh di Singapura, siapa sangka sosok ini justru menjadi kaya raya setelah memutuskan hijrah ke Indonesia. Low Tuck Kwong, ialah taipan batu bara pendiri PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang namanya terdaftar sebagai orang terkaya ke-18 di Indonesia.

Lantas, bagaimana perjalanan Low Tuck Kwong hingga bisa sesukses saat ini? Simak dalam ulasan yang dirangkum Warta Ekonomi dari berbagai sumber berikut ini. Baca Juga: Duit Taipan Batu Bara Low Tuck Kwong Gak Habis-Habis! Hampir Rp9 Miliar Dipakai Borong Saham Doang!

Low Tuck Kwong lahir pada 17 April 1948 silam di Singapura. Ia tumbuh di keluarga yang menggeluti bisnis kontruksi. Ayahnya, David Low Yi Ngo, merupakan pemilik perusahaan konstruksi di Singapura. Low Tuck Kwong muda sempat bekerja di perusahaan sang ayah pada usia 20 tahun. Masih pada usia yang terbilang belia, Low Tuck Kwong memiliki tekad yang kuat untuk mengadu nasib di Indonesia.

Tepatnya pada tahun 1972, saat usia ke-24, Low Tuck Kwong pindah ke Indonesia dan menggeluti bisnis di bidang kontraktor bangunan. Dua puluh tahun berselang, yakni pada tahun 1992, Low Tuck Kwong resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI). 

Setelah akuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal pada 1997, ia melanjutkan kiprahnya di industri batu bara dengan mengoperasikan terminal batu bara di Balikpapan melalui PT Dermaga Perkasapratama pada tahun 1998. 

Sejak saat itu, Low Tuck Kwong mengakuisisi sejumlah konsesi baru hingga akhirnya membentuk perusahaan induk bernama PT Bayan Resources. Hingga akhirnya, perlahan namun pasti Low Tuck Kwong mengukuhkan diri sebagai "Taipan Batu Bara" di Tanah Air.

Hal menarik lainnya dari sosok Low Tuck Kwong adalah ia bisa dikatakan sebagai konglomerat yang doyan belanja saham karena rajin memborong saham perusahaan miliknya dengan nilai yang fantastis. 

Contoh kecilnya saja, pada awal tahun 2022 ini Low Tuck Kwong merogoh kocek hampir Rp9 miliar hanya untuk membeli saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Ia melaporkan telah membeli 331.700 lembar saham BYAN selama periode 3 hingga 7 Januari 2022. Harga pembelian ia tetapkan sebesar Rp26.383,12 per saham atau seluruhnya senilai lebih dari Rp8,75 miliar.

Padahal, belum lama dari transaksi tersebut, Low Tuck Kwong sudah membelanjakan uang lebih dari Rp2 miliar untuk menambah kepemilikan saham dalam BYAN. Selama periode 27 hingga 30 Desember 2021,  Low Tuck Kwong membeli total 145.600 lembar saham BYAN. Harga rata-rata pembelian dipatok sebesar Rp26.609,80 per saham. Jika dikalkulasikan, nilai transaksi tersebut seluruhnya mencapai lebih dari Rp3,87 miliar.

Tak heran, sampai saat ini posisi pemegang saham terbesar dalam BYAN masih dipegang oleh Low Tuck Kwong. Sampai dengan berita ini dimuat, Low Tuck Kwong tercatat menguasai 55,21% atau setara dengan 1.840.271.230 saham BYAN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: