Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Terry Gou, Pendiri Perusahaan Foxconn, Rekan Bisnis Apple Inc hingga Sony

Kisah Orang Terkaya: Terry Gou, Pendiri Perusahaan Foxconn, Rekan Bisnis Apple Inc hingga Sony Kredit Foto: Apple Insider
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raksasa taipan bisnis Taiwan, Terry Gou adalah salah satu orang terkaya di dunia. Gou adalah sosok yang mendirikan perusahaan Foxconn, sebuah perusahaan manufaktur kontrak elektronik multinasional Taiwan. Gou juga aktif di dunia politik, bahkan sempat menyalonkan diri sebagai presiden.

Awalnya, Foxconn dimulai sebagai produsen komponen plastik televisi pada tahun 1974, Foxconn hari ini telah menjadi produsen elektronik kontrak terbesar di dunia dengan perusahaan-perusahaan terkenal seperti Apple, IBM, Compaq, Ninetendo, Wii U, Playstation 3 dan XboxOne sebagai pelanggan.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Gustaf Douglas, Bangsawan Skotlandia yang Jadi Miliarder Dunia

Foxconn mengoperasikan pabrik perakitan di China daratan untuk membuat produk khas Apple, termasuk iPhone dan iPad. Terlebih lagi, Foxconn adalah pemberi kerja terbesar di China, dengan lebih dari 1,2 juta orang bekerja untuknya secara langsung atau tidak langsung sebagai eksportir produknya.

Dengan kekayaan bersih saat ini USD6,3 miliar (Rp90 triliun), Gou adalah seseorang yang memulai karirnya bekerja di pabrik karet. Hari-hari awalnya juga termasuk menjalankan tugas bekerja di roda gerinda dan pabrik obat. Ia bekerja sambilan sampai berusia 24 tahun.

Pada tahun 1974, akhirnya  Gou mendirikan perusahaannya sendiri Hon Hai, nama awal Foxconn. Dengan hanya USD7500 dan staf yang terdiri dari sepuluh pekerja lanjut usia, ia memulai bisnis pembuatan komponen plastik dari pesawat televisi di sebuah gudang sewaan di Tucheng, pinggiran kota Taipei.

Terobosan awal dalam karir Gou datang ketika ia menerima pesanan untuk membuat joystick konsol dari Atari pada tahun 1980. Hal itu tidak hanya memberikan prospek baru bagi bisnisnya tetapi juga membantunya dalam mencapai kemakmuran ekonomi.

Dengan visi mengembangkan karirnya, Gou melakukan perjalanan 11 bulan ke AS untuk mencari pelanggan. Diberkati dengan keterampilan penjualan yang agresif, ia menghubungi banyak perusahaan meskipun tidak diundang dan berhasil mendapatkan pesanan tambahan.

Pada tahun 1988, Gou mendirikan pabrik pertamanya di China daratan di Shenzhen. Hingga saat ini, pabrik tersebut tetap yang terbesar di antara banyak yang dia miliki.

Pada tahun 1996, Hon Hai mulai membangun sasis untuk desktop Compaq dan menjadi usaha yang sangat menguntungkan bagi Gou. Kemudian, ketika Gou menandatangani kesepakatan dengan Apple Inc, itu menandai awal dari era pertumbuhan dan profitabilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi perusahaannya.

Hon Hai, yang kemudian mengganti nama dagang Foxconn, menjadi raksasa dalam produksi elektronik konsumen. Klien mereka terdiri dari merek-merek terkenal, sehingga perusahaan ini naik secara fenomenal, menjadi produsen elektronik kontrak terbesar di dunia.

Pada 2012, Foxconn mengakuisisi 10 persen saham di perusahaan elektronik Jepang Sharp Corporation, senilai USD806 juta, dan membeli hingga 50 persen LCD yang diproduksi di pabrik Sharp di Sakai, Jepang.

Empat tahun kemudian, Foxconn membeli perusahaan tersebut, menjadikannya pengambilalihan asing pertama dari sebuah perusahaan elektronik besar Jepang. Foxconn juga mengakuisisi ponsel Nokia pada 2016.

Gou telah mengundurkan diri sebagai ketua perusahaan pada Juni 2019, setelah 45 tahun memimpin. Namun, dia tetap di perusahaan sebagai direktur. Pada September 2019, ia menarik diri dari pencalonannya untuk pemilihan presiden 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: