Bagikan Outlook 2022, Terra Drone Ungkap Pertumbuhan Market di Dunia
Terra Drone, salah satu penyedia layanan drone terbesar di dunia yang menawarkan solusi untuk survei udara, inspeksi infrastruktur, analisis data, dan semacamnya, Rabu (12/1), membagikan Outlook untuk tahun 2022.
Berkantor pusat di Jepang, perusahaan itu saat ini tengah mempersiapkan dan fokus lebih jauh lagi untuk melakukan pengembangan market di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Disampaikan langsung oleh Deputy Director International Business, Ryan Fadhilah Hadi, dalam acara virtual, menurutnya, Terra Drone akan memberikan jawaban atas setiap masalah yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Kongsi dengan MoEngage, XL Axiata Tawarkan Personalisasi Pengalaman Digital Bagi 57 Juta Pelanggan
"Selain fokus untuk pengembangan hardware dan software, kami juga fokus sebagai penyedia jasa. Jadi, memang di Indonesia kami banyak memberikan support kepada perusahaan-perusahaan untuk bisa memanfaatkan teknologi drone untuk menjawab permasalahan yang mereka miliki," jelasnya.
Terra Drone sendiri telah hadir di 15 negara dalam kurun waktu tiga tahun saja sejak 2018, ditambah dengan partnership di beberapa negara di seluruh dunia. "Jadi, kurang lebih saat ini kami memiliki kehadiran di 25 negara," sebut Ryan.
Untuk di Indonesia, Ryan menjelaskan, Terra Drone telah hadir di berbagai kota dan tersebar di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Di antaranya, terdapat klien dari berbagai macam industri seperti perusahaan besar nasional maupun multinasional di berbagai sektor baik itu minyak & gas, konstruksi, infrastruktur, hingga pertambangan.
"Kita selalu mengedepankan teknologi dan ini memiliki perkembangan yang sangat cepat. Untuk itu, kami berkomitmen membawa teknologi paling baru dan canggih yang ada di seluruh dunia," jelas Ryan.
Untuk tahun 2022 dan lima tahun yang akan datang, Terra Drone memprediksi pertumbuhan market di dunia bisa mencapai 13% sampai 15%. Angka ini berbeda dari perkiraan awal yang memiliki penurunan sekitar 3%-5% karena adanya pandemi Covid-19.
"Meski begitu, angka ini adalah suatu hal yang menjanjikan bagi semua yang berfokus pada industri seperti ini. Ketika di-breakdown berdasarkan prinsip, ternyata Asia itu punya grup paling signifikan dibandingkan negara-negara lain," terang Ryan.
Ia melanjutkan, untuk saat ini market drone tentunya masih dikuasai oleh Amerika dan Eropa. Hal itu bisa terjadi mengingat teknologi, sumber daya manusia, dan modal yang dimiliki oleh wilayah tersebut.
"Industri dan market drone itu sudah tumbuh lumayan lama. Tapi, untuk pasar-pasarnya didominasi oleh pertama China, kemudian India, Jepang, dan keempat adalah Asia Tenggara. Jadi, tidak spesifik ke negara-negara tertentu karena memang sejarah region Asia Tenggara jadi itu salah satu region yang paling menarik," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: