Usai Peluncuran Rudal Jadi Agenda Rutin, Kim Jong Un Minta Peningkatan Kekuatan Militer
Terlepas dari namanya, para analis mengatakan fitur utama senjata hipersonik bukanlah kecepatan yang terkadang dapat ditandingi atau dilampaui oleh hulu ledak rudal balistik tradisional. Namun kemampuan manuvernya, yang menjadikannya ancaman akut bagi sistem pertahanan rudal.
Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah tampaknya menunjukkan jenis rudal dan hulu ledak yang sama yang pertama kali diuji minggu lalu.
"Uji coba itu ditujukan untuk verifikasi akhir dari spesifikasi teknis keseluruhan dari sistem senjata hipersonik yang dikembangkan," lapor KCNA.
Laporan KCNA melanjutkan bahwa, setelah dilepaskan dari pendorong roket, sebuah kendaraan luncur hipersonik melakukan "penerbangan meluncur" sejauh 600 km dan kemudian "manuver pembuka botol" sejauh 240 km sebelum mencapai sasaran di laut yang jauhnya 1.000 km.
Pejabat Korea Selatan telah mempertanyakan kemampuan rudal tersebut setelah uji coba pertama pekan lalu. Pihaknya mengatakan bahwa rudal itu tidak menunjukkan jangkauan dan kemampuan manuver, tapi kendaraan luncur yang sebenarnya.
Kendati begitu Korea Selatan mengatakan tes kedua tampaknya menunjukkan peningkatan kinerja, dengan rudal mencapai kecepatan tertinggi hingga 10 kali kecepatan suara (12.348kmh), meskipun mereka tidak mengomentari kemampuan manuvernya.
"Kemampuan manuver yang unggul dari kendaraan luncur hipersonik lebih mencolok diverifikasi melalui uji tembak terakhir," kata KCNA.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: