Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jerman Pasang Badan di Depan Ukraina, Rusia Masih Berani?

Jerman Pasang Badan di Depan Ukraina, Rusia Masih Berani? Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Klymenko
Warta Ekonomi, Berlin -

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock berharap ketegangan dengan Rusia atas Ukraina dapat diselesaikan melalui jalur diplomasi. Tetapi ia memperingatkan Moskow akan menderita bila menyerang Ukraina.

"Rusia akan membayar mahal setiap tindakan agresifnya, baik dari sisi ekonomi, strategis, politik," kata Baerbock saat berkunjung ke Kiev, Senin (17/1/2022).

Baca Juga: Militer Indonesia Siap Langkahi Jerman, Kalimat Prabowo Menggelegar

"Diplomasi satu-satunya cara," tambahnya dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

Perundingan antara Moskow dan negara-negara Barat mengenai pengerahan puluhan ribu pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina yang digelar pekan lalu berakhir tanpa penyelesaian. Sementara serangan siber pada Ukraina semakin memanaskan ketegangan.

Kuleba mengatakan, Ukraina dan Jerman mendorong pembicaraan damai empat arah yang bertujuan mengakhir perang di timur Ukraina yang dikenal sebagai format "Normandy". Perundingan itu terdiri dari Jerman, Prancis, Ukraina, dan Rusia.

Ukraina yang tidak terlibat dalam perundingan pekan lalu berulang kali mendapat penegasan dari sekutu-sekutunya. Tidak akan ada keputusan mengenai masa depan negara itu yang diambil tanpa keterlibatan dan persetujuan Ukraina.

"Untuk saat ini penting bagi kami baik Berlin maupun Paris tidak mengambil keputusan mengenai Ukraina tanpa Ukraina, dan tidak bermain di belakang kami saat berhubungan dengan Rusia, itu kuncinya saat ini," kata Kuleba dalam konferensi pers.

"Karena itu saya ingin berterima kasih pada Annalena untuk mengambil sikap prinsipil," tambahnya.

Jerman membantu Ukraina dengan mengirimkan bantuan dan dukungan diplomatik dalam ketegangan dengan Moskow. Hal itu dilakukan, sejak Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea dan mendukung separatis di daerah Donbass pada 2014 lalu.

Namun masih ada sejumlah hal yang bertentangan. Ukraina menentang pipa gas Nord Stream 2 yang akan mengirimkan gas dari Rusia ke Jerman dengan melewati Ukraina. Baerbock mengatakan, saat ini operasi pipa gas itu masih ditahan dan tidak memenuhi undang-undang energi Eropa.

Kiev juga mengecam penolakan Berlin untuk menjual senjata ke Ukraina. Dalam wawancara dengan media Jerman sebelum kunjungan Baerbock ke Ukraina, Duta Besar Ukraina untuk Jerman menyebut keputusan itu "sangat pahit dan membuat frustasi".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: