Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suku-suku Paling Berbahaya di Dunia, Ada dari Tetangga Indonesia?

Suku-suku Paling Berbahaya di Dunia, Ada dari Tetangga Indonesia? Suku Sentinel di Pulau Sentinel Utara, di kepulauan Andaman, dengan keras menolak kontak dengan orang luar. Foto ini diambil selama ekspedisi National Geographic pada tahun 1974. | Kredit Foto: National Geographic/Raghubir Singh

4. Suku Sentinel

Penghuni Pulau Sentinel Utara di Teluk Benggalawa, wilayah sekitar India dan Bangladesh adalah suku Sentinel.

Suku yang paling berbahaya di dunia ini adalah salah satu keturunan manusia paling awal yang hidup di Afrika. Akan tetapi, berbeda dengan masyarakat Afrika yang lain yang terbuka dengan dunia luar, orang Sentinel lebih memilih untuk menutup diri dari dunia luar. 

Sikap buruk dari penghuni suku ini sudah ada sejak 60 ribu tahun lalu kepada orang luar lantaran kejadian tidak menyenangkan yang menimpa mereka sejak tahun 1800-an.

Pada saat itu, Angkatan Laut milik Kerajaan Inggris menyerbu pulau tersebut dan kemudian menyandera sejumlah anggota mereka dan dijadikan sebagai kelinci percobaan. Karena itu, orang-orang suku ini membenci orang luar. 

5. Suku Kawahiva

Dalam bahasa daerah, Kawahiva sendiri adalah orang pendek. Mereka merupakan suku kecil yang beranggotakan kurang dari 50 orang yang hidup di hutan Amazon, Brasil.

Tapi sayang, tidak banyak orang yang pernah melihat masyarakat suku ini secara langsung. Layaknya suku yang paling berbahaya di dunia, orang-orang di sini sangat menjaga diri dari dunia luar. 

Sedihnya, orang pedalaman ini juga mengalami nasib yang sama layaknya belasan suku yang mendiami Amazon. Mereka harus kehilangan rumah mereka lantaran tempat tinggalnya yang sudah ditinggali selama puluhan tahun harus dirusak oleh orang asing.

Reaksi dari suku ini mungkin terdengar berlebihan, tapi jika melihat bertahun-tahun belakangan, wajar bila mereka memilih untuk menutup diri. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: