Adanya infrastruktur tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi di seluruh mata rantai, mulai dari para pengumpul limbah plastik di Indonesia hingga ke konsumen akhir.
Model bisnis Prevented Ocean Plastic Southeast Asia dirancang untuk merampingkan proses logistik dan pengumpulan limbah sehingga efisiensi dapat maksimal dan biaya terkurangi.
Seluruh aktivitas di pusat-pusat pengumpulan limbah juga akan melalui proses audit dan sertifikasi dari program terdepan Prevented Ocean Plastic yang penting dilakukan untuk mendapat akses pasar dan harga premium komoditas plastik daur ulang.
Dalam periode 10 tahun, perusahaan ini memperkirakan bahwa aktivitasnya akan dapat mencegah kebocoran 400.000 ton limbah plastik ke laut, menghindari 800.000 ton emisi GHG, sekaligus menciptakan 1.000 lapangan kerja dan membuka peluang pendapatan baru bagi ribuan pengumpul limbah plastik.
“Realita bahwa harus mengumpulkan sampah plastik dari 17.000 pulau mempersulit betapa rumitnya krisis polusi plastik di Indonesia. Hal ini disebabkan karena banyak tantangan logistik dan kompleksitas dalam rantai nilai daur ulang limbah plastik,” jelas Rob Kaplan, Founder dan CEO Circulate Capital.
Kami sangat antusias untuk dapat turut berinvestasi di Prevented Ocean Plastic Southeast Asia dalam membangun jaringan pengumpulan sampah plastik yang unik dan efektif mengatasi tantangan infrastruktur tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat