Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diskon Pajak Mobil Diperpanjang, IKM Komponen Otomotif Kian Ekspansif

Diskon Pajak Mobil Diperpanjang, IKM Komponen Otomotif Kian Ekspansif Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri kecil menengah sektor komponen otomotif kembali terbuka untuk meraup pertumbuhan permintaan pada 2022, seiring dengan perpanjangan insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah atau PPnBM-DTP.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan PPnBM-DTP pada 2021 telah melibatkan sebanyak 319 perusahaan industri komponen tier 1 .

Mereka turut mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah (IKM).

“Dengan perpanjangan insentif PPnBM DTP tahun 2022 akan menjaga momentum pertumbuhan industri otomotif nasional sekaligus meningkatkan utilisasi dan kinerja sektor industri komponen otomotif termasuk IKM,” tegas Agus.

Kendati tidak sebesar tahun lalu, lanjutnya insentif PPnBM-DTP kali ini, diyakini sanggup meredamguncangan terhadap penjualan kendaraan penumpang akibat kenaikan harga yang sangat tinggi.

Hal ini disebabkan karena tarif PPnBM segmen kendaraan penumpang kurang dari 10 orang berdasarkan PP 73/2019 sebesar 15% yang sebelumnya sebesar 10% berdasarkan PP No 41/2013.

Sebelumnya insentif PPnBM yang diperpanjang sampai dengan kuartal I/2022 berlaku untuk pembelian mobil harga Rp200 juta hingga Rp250 juta pada tahun ini. Sedangkan diskon PPnBM DTP 100% berlaku untuk mobil jenis low cost green car (LCGC).

Sementara itu Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto menilai dampak positif dari insentif PPnBM mobil tak bisa dianggap remeh. “Lihat saja dari angka penjualan sebelum dan sesudah Maret 2021, pengaruh PPnBM DTP sangat besar. Kami telah memberikan masukan-masukan kepada pemerintah melalui Kemenperin,” ujarnya.

Gaikindo, lanjutnya, telah menargetkan penjualan mobil pada 2022 mencapai 900 ribu unit. Angka itu sejatinya masih lebih rendah daripada sebelum pandemi yang mencapai 1 juta penjualan per tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: