Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karena Muslim, Menteri di Inggris Harus Rela Dipecat dari Jabatannya

Karena Muslim, Menteri di Inggris Harus Rela Dipecat dari Jabatannya Kredit Foto: Unsplash/Chris Lawton

Intimidasi dan pemerasan

Komentar Ghani tentang perilaku para whip menggemakan tuduhan dari Konservatif senior lainnya, William Wragg. Sebelumnya, Wragg mengungkap bahwa beberapa rekannya telah menghadapi intimidasi dan pemerasan karena keinginan mereka untuk menggulingkan Johnson.

"Nus sangat berani untuk berbicara. Saya benar-benar terkejut mengetahui pengalamannya," kata Wragg di Twitter, Sabtu (22/1). Wragg mengatakan kepada surat kabar Daily Telegraph bahwa dia akan bertemu polisi awal pekan depan untuk membahas tuduhannya.

Johnson mengatakan dia tidak melihat atau mendengar bukti apa pun untuk mendukung klaim Wragg. Kantornya mengatakan akan melihat bukti semacam itu 'dengan sangat hati-hati'.

"Seperti halnya tuduhan sejenis lainnya, tindak pidana yang dilaporkan  ke Met (kepolisian London) akan dipertimbangkan," kata juru bicara Kepolisian Metropolitan London, dikutip dari Reuters melalui CNA.

Baca Juga: Manuver Radikal Perdana Menteri Inggris, Berani Lakukan Ini

Johnson berhasil menggeser mantan PM Theresa May usai pada pemilihan 2019, di mana Partai Konservatif menang telak, dengan perolehan mayoritas 80 kursi. Hasil itu menjadi kemenangan terbesar Konservatif dalam lebih dari 30 tahun. 

Namun, situasinya kini telah berbalik, dengan Konservatif harus berjuang untuk menopang otoritasnya setelah skandal 'partygate', masalah kehadiran Johnson dan pegawai pemerintah di pesta-pesta selama penguncian Inggris. Padahal, sebelum skandal partygate, pemerintahan Johnson sudah menghadapi banjir kritikan terhadap penanganan atas kasus korupsi dan kesalahan langkah lainnya.

Johnson sendiri telah berulang kali meminta maaf atas pesta-pesta sebelumnya, menambahkan bahwa dia tidak 'menyadarinya'. Johnson juga mengklaim apa yang dia kira pesta pada 20 Mei 2021, sebagai acara kerja. Sementara di undangan yang dirilis, terlihat permintaan agar para staf Downing Street 'membawa minuman alkohol mereka sendiri' ke acara tersebut.

Pegawai negeri senior Sue Gray diperkirakan akan menyampaikan laporannya ke partai-partai minggu depan. Sementara banyak anggota parlemen Konservatif telah mengumumkan bahwa mereka akan menunggu hasil penyelidikan atas kasus partygate sebelum memutuskan apakah mereka akan mengambil tindakan untuk menggulingkan Johnson.

The Sunday Times juga melaporkan bahwa Gray sedang menyelidiki apakah ada pesta pelanggar aturan yang diadakan di apartemen pribadi Johnson di Downing Street.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: