Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anwar Abbas Kembali Mengamuk, Kali Ini Pemerintah Disebut Tidak Adil!

Anwar Abbas Kembali Mengamuk, Kali Ini Pemerintah Disebut Tidak Adil! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyoroti peristiwa pedagang gorengan berinisial CS yang menjadi tersangka terkait kasus pembacokan terhadap rentenir berinisal NS di Ciputat, Tangerang Selatan.

Menurutnya, peristiwa naas ini begitu memilukan hatinya.

Bagaimana tidak, gara-gara Rp 350 ribu terjadi keributan hingga nyawa melayang.

Baca Juga: Buzzer Memang Meresahkan! Anwar Abbas Blak-blakan: Masyarakat Berbeda, Langsung Dicurigai!

"Lalu timbul pertanyaan ini salah siapa?" kata Anwar Abbas kepada GenPI.co, Sabtu (22/1).

Menurutnya, ketika dilihat secara umum, maka ini adalah salah bersama.

Akan tetapi, kalau dilihat dari perspektif konstitusi, hal ini jelas merupakan kesalahan dari pemerintah.

Dalam pandangannya, pemerintah dianggap belum bisa melaksanakan tugas melindungi rakyat dengan sebaik-baiknya, terutama rakyat kecil yang biasa disebut usaha mikro dan ultra mikro.

Alhasil, mereka untuk bisa berusaha dan memenuhi kebutuhan hidupnya mereka terpaksa berhubungan dengan para rentenir.

"Rentenir memang pada umumnya tidak punya hati nurani karena bagi mereka yang penting dapat duit, masalah orang lain sedang susah atau susah karena perbuatan dan tindakannya mereka tidak peduli," katanya.

Oleh karena itu, menurutnya peristiwa ini hendaknya benar-benar menjadi perhatian dan pelajaran bagi semua pihak, terutama bagi pemerintah dan dunia perbankan.

Pasalnya, bank-bank BUMN sebenarnya punya jumlah dananya ribuan trilliun.

Akan tetapi, mereka seolah menyalurkan hanya kepada usaha-usaha besar, menengah, dan kecil saja yang jumlahnya sekitar 1,32 persen atau 849.334 pelaku usaha.

Sementara itu, usaha mikro dan ultra mikro yang jumlahnya 98,68 persen atau jumlah pelakunya 63,3 juta nyaris tidak dapat atau belum terperhatikan karena dilihat tidak bankable.

"Hal ini tentu jelas tidak adil dan sangat menyayat hati ini karena semestinya semua warga negara di negeri ini tanpa kecuali harus mendapat perhatian dan perlindungan dari pemerintah," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: