Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Ampun... 'Nyanyian' Saksi Sidang Sebut Kehadiran Munarman di Pembaiatan ISIS Meyakinkan Peserta

Ya Ampun... 'Nyanyian' Saksi Sidang Sebut Kehadiran Munarman di Pembaiatan ISIS Meyakinkan Peserta Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam sidang lanjutan kasus dugaan tindak pidana terorisme dengan terdakwa Munarman, saksi berinisal AM -yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU)- membeberkan fakta baru.

Menurut saksi AM, kehadiran Munarman dalam acara pembaiatan ISIS berkedok tabligh akbar di Makassar, Sulawesi Selatan pada 2015 lalu membuat para peserta mendukung acara tersebut.

Diketahui, ada ada dua agenda pembaitan di Makassar, yakni di Markas FPI Makassar pada 24 Januari 2015 dan esoknya, 25 Januari 2015 di pondok pesantren pimpinan almarhum Ustaz Basri. AM pun mencontohkan, adik kandungnya yang sampai nekat melakukan aksi bom bunuh diri.

"Nah jadi gini Yang Mulia, jadi betul sudah kamiĀ  katakan demikian, dengan hadirnya beliau di dua acara tersebut itu membuat kami lebih mempunyai keyakinan ya kan. Akhirnya, apa yang terjadi kami lanjutkan Yang Mulia, kami lanjutkan Yang Mulia acara kajian tersebut, di mana kajianĀ  tersebut setelah itu ya kan kita angkatlah semua masalah, semua tentang jihad Yang Mulia seperti itu Yang Mulia," kata AM di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (24/2/2022).

Baca Juga: "Nyanyian" Saksi di Persidangan Munarman Mengantarkan Sampai Tindak Terorisme Bom di Filipina

AM menambahkan, para anggota FPI Makassar semakin yakin manakala Munarman hadir sebagai pembicara. Kata AM, banyak koleganya yang sudah melangkah jauh karena mengangap keyakinan itu adalah yang paling benar.

"Itu yang membuat sampai teman-teman, maaf Yang Mulia, sampai teman-teman banyak yang melangkah lebih jauh, banyak yang melangkah lebih jauh karena ini menganggap sudah syar'i yang benar," jelas AM.

Bom Filipina

AM mengatakan, adiknya yakni Rullie Rian Zeke a.k.a Ruri ikut dalam acara pembaiatan kepada ISIS di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2015 silam. Bahkan dalam acara itu, Munarman turut hadir dan memberikan ceramah.

"Ulfah Handayani (istri Ruri) dan Ruri ikut acara tanggal 24-25 Januari," kata AM.

AM menambahkan, Ruri dan istrinya itu kemudian pergi ke Suriah dengan mengajak anak mereka pada 2016. Hanya saja, mereka ditolak dan tak bisa masuk wilayah tersebut dan dideportasi ke Tanah Air pada 2018.

"Dia (Ruri dan Ulfah) mau masuk, tapi belum dapat jalur, ditangkap aparat setempat dan dideportasi ke Indonesia tahun 2018,"katanya.

Ketika tiba di Tanah Air, Ruri dan istri sempat ditangkap oleh aparat kepolisian. Namun, keduanya tidak sampai proses pengadilan sehingga tidak dipenjara.

Memasuki 2019, kata AM, Ruri dan istri melancong ke Filipina dan bergabung dengan kelompok ISIS di sana. Hingga pada akhirnya, tersiar kabar jika pasangan suami istri tersebut melancarkan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Jolo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: