Penguatan Infrastruktur Digital Perlu Dilakukan, Guna Membangun Industri E-Commerce yang Sustainable
Kredit Foto: Istimewa
Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun menargetkan belanja online melalui platform e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen menjadi 18 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2030 mendatang.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga, menegaskan optimismenya terhadap pertumbuhan transaksi perdagangan digital Indonesia. Potensi pertumbuhan perdagangan digital di Indonesia masih sangat besar. Perbandingan besarnya total jumlah penduduk, jumlah pengguna internet, serta konsumen e-commerce masih memiliki gap yang cukup besar untuk bisa digapai lebih optimal.
“Pandemi selama dua tahun belakangan memiliki sisi positif di mana masyarakat semakin cepat untuk beradaptasi dengan teknologi di semua sektor, termasuk perdagangan. Saat ini masyarakat semakin mendalami manfaat teknologi digital yang ternyata bisa diterapkan di semua aspek kehidupan," jelas Bima.
Baca Juga: Survei Terbaru Literasi Digital Indonesia, 2021 Naik Atau Turun?
Lebih lanjut menurut Bima, peningkatan tak hanya terjadi dari sisi jumlah konsumen. Pengguna platform e- commerce tidak melulu hanya dari sisi konsumen. Pertumbuhan pelaku usaha yang kemudian menjadi merchant di platform e-commerce juga tumbuh sangat signifikan.
"Tentu menjadi tantangan bagi para pelaku industri e-commerce untuk mengedukasi merchant baru ini. Belum lagi semakin banyak retailer yang juga mulai menjajaki kerja sama dengan platform. Mereka semua memiliki andil yang luar biasa, dan akan terus menginspirasi dan mempopulerkan belanja online yang bisa mendorong pertumbuhan transaksi yang berkontribusi besar dalam ekonomi digital Indonesia,” kata Bima menambahkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: