Stakeholder adalah pihak yang memiliki kepentingan dalam perusahaan dan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh bisnis. Setiap stakeholder memiliki kepentingannya masing-masing dalam suatu perusahaan. Untuk itu, pihak manajemen perusahaan harus bisa mendapatkan cara terbaik untuk bisa menyinergikan tujuan bisnis dengan kepentingan stakeholder tersebut.
Ada istilah stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder internal adalah investor, karyawan, pelanggan, dan pemilik perusahaan. Sementara itu, stakeholder eksternal adalah masyarakat, pemerintah, asosiasi perdagangan, kreditur, dan kelompok publik semuanya dianggap sebagai pemangku kepentingan eksternal.
Baca Juga: Apa Itu Uang Panas?
Investor adalah pemangku kepentingan internal yang secara signifikan dipengaruhi oleh kekhawatiran terkait dan kinerjanya. Sebaliknya, pemangku kepentingan eksternal biasanya adalah orang atau organisasi yang dipengaruhi oleh operasi bisnis.
Sebagai contoh, ketika sebuah perusahaan melampaui batas emisi karbon yang diizinkan, misalnya, kota tempat perusahaan itu berada dianggap sebagai pemangku kepentingan eksternal karena terpengaruh oleh peningkatan polusi.
Pemangku kepentingan eksternal terkadang juga memiliki efek langsung pada perusahaan tanpa hubungan yang jelas dengannya. Pemerintah, misalnya, adalah pemangku kepentingan eksternal. Ketika pemerintah memulai perubahan kebijakan tentang emisi karbon, keputusan tersebut memengaruhi operasi bisnis entitas mana pun dengan peningkatan kadar karbon.
Masalah umum yang muncul bagi perusahaan dengan banyak pemangku kepentingan adalah bahwa berbagai kepentingan pemangku kepentingan mungkin tidak selaras. Bahkan, kepentingan bisa saja berbenturan langsung.
Stakeholder VS Shareholder
Untuk diketahui, stakeholder dan shareholder adalah dua hal yang berbeda. Stakeholders terikat pada perusahaan oleh beberapa jenis kepentingan pribadi, biasanya untuk jangka panjang dan untuk alasan kebutuhan.
Sementara itu, shareholder memiliki kepentingan keuangan, tetapi pemegang saham dapat menjual saham dan membeli saham yang berbeda atau menyimpan hasilnya secara tunai, mereka tidak memiliki kebutuhan jangka panjang terhadap perusahaan dan bisa keluar kapan saja.
Stakeholder adalah peran yang cukup vital dalam sebuah perusahaan maupun organisasi. Suatu perusahaan tentu membutuhkan stakeholder dalam menjalankan bisnis. Sehingga, kebijakan dan sistem perusahaan yang telah ditetapkan dapat menguntungkan semua pihak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: