Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dihujat dan Diancam Dilaporkan, Ini Pembelaan Nicho Silalahi Soal Cuitan 'Budak Seks' yang Viral

Dihujat dan Diancam Dilaporkan, Ini Pembelaan Nicho Silalahi Soal Cuitan 'Budak Seks' yang Viral Kredit Foto: Instagram/Nicho Silalahi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lantang dan terbuka blak-blakan adalah hal yang melekat pada sosok aktivis dan pegiat media sosial, Nicho Silalahi.

Nicho dikenal sering bersuara mengenai isu-isu nasional dan politik terkait penguasa. Kritikannya lewat media sosial tak jarang membuat tensi semakin panas.

Yang terbaru, cuitannya mengenai isu pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan berbuntut panjang.

Cuitan Nicho belum lama ini diduga menyinggung bahkan tak sedikit yang menyebut merendahkan wanita Kalimantan.

Baca Juga: Pecah!!! Soal Cuitan Diduga Rendahkan Wanita Kalimantan, Ruhut Minta Polisi Panggil Nicho Silalahi

“Saat Hutan ditebang, banjir merendam rumah warga ± sebulan, perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks, anak-anak pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian pada diam, Tapi saat ada yang mengatakan "Tempat Jin Buang Anak" kalian Demo. Sebenarnya kalian siapa?” cuit Nicho dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Jumat (28/1/22).

Frasa atau narasi “perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks,” inilah yang cukup dipersoalkan oleh sebagian orang.

Atas cuitan tersebut, Nicho mendapat hujatan bahkan ancaman diplaporkan pihak kepolisian.

Tak tinggal diam, Nicho pun beberapa kali mencuit kembali dengan maksud menjelaskan cuitan heboh tersebut.

Beberapa kali Nicho menyampaikan cuitan disertai tangkapan layar yang berisikan berita atau tulisan yang diduga menjadi dasar dirinya mengeluarkan cuitan tersebut.

Dirinya pun juga menyinggung bahwa ada kaitan peran buzzer yang melakukan framing atau “membingkai” dengan maksud menyerang dirinya atas cuitan tersebut.

“Saat kita mengembalikan ingatan dengan fakta, maka kelompok BuzzerRP pecah persatuan itu memfraiming narasi dan membelokkan sesuai dengan keinginannya. Melihat Kalimantan itu bukan hanya satu suku tapi ada suku-suku lain disana yang juga harus diperjuangkan,” cuit Nicho dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Jumat (28/1/22).

Nicho pun beberapa kali terpantau melakukan retweet beberapa keterangan yang menjelasakn bahwa apa yang dia cuit bukanlah suatu hal yang berisikan penghinaan. Salahsatunya cuitan akun @f_fathur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: