Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesan Menohok Buat Anies Baswedan: Jangan Formula E Terus yang Dipikirin Pak!

Pesan Menohok Buat Anies Baswedan: Jangan Formula E Terus yang Dipikirin Pak! Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi -

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk fokus menangani masalah Covid-19, dibandingkan sibuk mengurusi ajang perhelatan Formula E. Pras -sapaan akrab Presetyo- menyayangkan jika Gubernur Anies Baswedan justru lebih fokus mempersiapkan penyelenggaraan Formula E, ketimbang melakukan mitigasi penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron yang semakin merebak di Jakarta.

Menurut Prasetyo, melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta akan sangat berpengaruh pada gelaran balap mobil bertenaga listrik tersebut. Sebab, jika Anies dan jajarannya tidak bisa menekan laju penyebaran kasus Covid-19, pagelaran balap mobil bertaraf internasional tersebut gagal terlaksana. Baca Juga: Pendukung Anies untuk Pilpres 2024 Tak Terbendung, Kelompok Petani Tegaskan Dukungan

"Pemerintah (DKI) harus berpikir bagaimana meminimalisir penyebaran Omicron ini. Jangan Formula E terus yang dipikirin," kata Prasetyo, Sabtu (29/1/2022).

Politikus PDI-Perjuangan itu pun mewanti-wanti Pemerintah DKI Jakarta untuk melakukan penanggulangan penyebaran kasus Omicron supaya tidak menjadi berkepanjangan dan menghambat program dan agenda di depan.

"Iya naik (kasus omicron). Ya kita harus waspada," ucap prasetyo. 

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, lonjakan kasus harian Covid-19, utamanya varian Omicron diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan.Maka dari itu, kata dia, pemerintah sudah melakukan banyak persiapan untuk menghadapinya. Hal ini lantaran belajar dari lonjakan kasus varian Omicron yang sudah terjadi terlebih dahulu di berbagai negara.

"Perbaikan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan disesuaikan dengan karakter varian Omicron yang berbeda dengan sebelumnya dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Salah satunya melalui layanan telemedisin, aplikasi layanan kesehatan," ujarnya dalam Keterangan Pers Presiden RI terkait Perkembangan Covid-19 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/1/2022).

Menurut Jokowi, tidak semua kasus Covid-19 varian Omicron membutuhkan layanan langsung. Ini dikarenakan gejalanya yang tidak terlalu membahayakan.

"Yang paling penting meminimalkan kontak, ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas," tegas dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga Jumat, (28/1/2022), kasus Omicron mencapai 3.089 kasus yakni kasus impor atau dibawa Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN)  dan kasus transmisi lokal (non-PPLN)  sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 19.419 orang yang masih dirawat atau diisolasi.Lalu, penambahan kasus positif hari kemarin bertambah 4.558 orang dari hasil pemeriksaan PCR, sehingga total ada 895.706 kasus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: