Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Webinar Bersama UMKM: Solusi Customer Service Lewat 'Omnichat'

Webinar Bersama UMKM: Solusi Customer Service Lewat 'Omnichat' Kredit Foto: Kata.ai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam mengembangkan usaha di tengah pandemi yang masih terus berlanjut, UMKM di Indonesia berbenah untuk melayani perubahan perilaku masyarakat. Salah satu solusi yang mereka lakukan adalah dengan melakukan penjualan lintas channel atau yang umum disebut omnichannel.

Omnichannel dapat diartikan sebagai sebuah pola bisnis yang menggunakan bermacam channel untuk memberikan akses kepada konsumen secara online maupun offline. Ragam channel tersebut terdiri dari platform e-commerce, media sosial, aplikasi chatting, bahkan sampai merangkap toko fisik.

Baca Juga: Panon Jabar Bakal Wujudkan Ekosistem Digital UMKM

Kata.ai sebagai teknologi AI dan NLP dari Indonesia bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) berkolaborasi untuk menggali lebih dalam mengenai pentingnya peran omnichannel sebagai solusi bagi UMKM di tengah pandemi. Chief Marketing Officer dan Co-Founder Kata.ai, Reynir Fauzan, mengatakan, promosi antar-channel kini mulai sering ditemui di lanskap digital.

"Pelaku usaha menjajakan produknya di e-commerce, menciptakan konten serta promosi di Instagram, lalu berkomunikasi secara real time dengan konsumen lewat WhatsApp ataupun Instagram DM atau direct message. Komunikasi lintas channel ini memiliki kekuatan membawa traffic yang mampu dikonversi menjadi penjualan apabila dikelola dengan baik," ujarnya dalam acara bertajuk "Kata Talks: Kunci Sukses UMKM dengan Customer Service Digital", Rabu (02/02).

Ia juga memaparkan bahwa e-commerce di 9 negara, 21% masyarakat Indonesia masih lebih memilih untuk belanja lewat akun resmi dari sebuah brand. Di sisi lainnya, 57% orang Indonesia memilih bertransaksi lewat aplikasi WhatsApp dibandingkan dengan aplikasi chatting lainnya. Menurutnya, tingginya tingkat adaptasi ini menjadi sinyal bahwa UMKM perlu mempersiapkan tim customer service dengan baik sebagai garda terdepan dalam berkomunikasi dengan konsumen.

"Transaksi digital kini jadi kegiatan harian dan konsumen mengharapkan respons cepat dari penjual, dalam hal ini terkadang UMKM luput akan pentingnya customer service yang responsif. Di sinilah peran teknologi dari Kata.ai lewat Kata Omnichat sebagai satu platform yang menggabungkan layanan WhatsApp dan Instagram ke dalam satu dashboard sehingga UMKM dapat mengelola layanan konsumen secara efisien," jelasnya.

Bima Laga selaku Ketua Umum idEA menyampaikan, pemanfaatan semua fitur digital yang ada sangat penting untuk bisa memaksimalkan kesempatan untuk bisa mencatatkan transaksi. "Ada banyak hal yang harus menjadi perhatian UMKM, tidak lagi hanya fokus pada produksi dan peningkatan kualitasnya. Pola pemasaran yang tepat juga penting agar produk bisa menarik konsumen," kata Bima.

Ia menambahkan, "Tantangan pemasaran digital adalah pelayanan yang tanpa tatap muka. Peran customer service sering kali terlewat padahal merupakan salah satu kunci yang akan diperhatikan konsumen. Ketika konsumen nyaman mendapat layanan CS, transaksi akan segera dilakukan. Sebaliknya, pelayanan CS yang kurang baik sangat mungkin membuat konsumen urung membeli, sebagus apapun produknya."

Solusi Efisiensi Biaya Operasional bagi UMKM Serta Potensi Pertumbuhan Bisnis

Dalam fokusnya sebagai perusahaan dengan teknologi conversational commerce, Kata.ai mempersiapkan teknologi Kata Omnichat untuk menjawab keluhan bagi banyak UMKM tentang bagaimana mengelola komunikasi yang tepat dengan konsumen.

Lewat teknologi ini, Bima mengatakan UMKM akan makin sistematis untuk bisa memetakan kebutuhan konsumen berdasarkan tingkat urgensinya secara spesifik. Biaya operasional pun praktis akan menjadi lebih efisien tanpa harus mempunyai banyak perangkat untuk memantau komunikasi antar-channel.

"Selain itu, Kata Omnichat juga memberikan kemampuan integrasi agen customer service manusia dengan chatbot. Hal ini memungkinkan UMKM yang sudah memiliki basis operasional dan laba yang besar untuk mengombinasikan agen customer service dengan teknologi chatbot. Di mana hal-hal yang bersifat informasi dasar dapat dilayani oleh chatbot dan automasi, sedangkan hal-hal yang membutuhkan emotional intelligence dapat dilayani agen customer service manusia," imbuh Reynir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: