Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terungkap! Korban Kerangkeng Bupati Langkat Cerita Pada Komnas HAM, Ternyata Ada...

Terungkap! Korban Kerangkeng Bupati Langkat Cerita Pada Komnas HAM, Ternyata Ada... Kredit Foto: Antara/Dadong Abhiseka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menegaskan bahwa pihaknya menemukan ada praktik kekerasan terhadap penghuni di kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin.

Dugaan praktik kekerasan itu diketahui lewat pengakuan langsung orang-orang yang pernah mendekam di kerangkeng milik Terbit. Pengakuan itu disampaikan saat tim Komnas HAM menyambangi lokasi.

Baca Juga: Astaga! Begini Fakta Baru Kerangkeng Manusia Langkat, Kerja Hampir Setengah Hari Hanya Dibayar Makan

"Sebetulnya tim kami ketika dengan mereka lebih tertutup, mereka menceritakan juga berbagai hal yang tidak muncul di media, adanya praktik kekerasan," kata Taufan dalam diskusi secara daring, Minggu (6/2/2022).

Selain praktik kekerasan, korban juga mengaku adanya praktik perbudakan. Mengingat mereka dieksploitasi melakukan pekerjaan.

"Eksploitasi, pengerjaan mempekerjakan orang-oranv tanpa sistem, itu juga terjadi. Jadi mereka sebetulnya kalau kita bicara agak hati-hari ke hati mereka menceritakan apa yang mereka alami. Itu yg kami melihat memang ini ada banyak masalah," katanya.

Taufan mengatakan, praktik kekerasan di kerangkeng manusia milik Terbit dilakukan secara sistematik.

"Sampai ada yang kita temukan meninggal dunia, sementara ini kita baru menemukan satu, tapi kita punya ada beberapa lagi kasus," ujarnya.

Sebelumnya, Taufan memastikan Komnas HAM akan melakukan pemeriksaan terhadap bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin pasa Senin besok.

Pemeriksaan itu berkaitan dengan kasus temuan kerangkeng manusia di kediaman politikus Partai Golkar tersebut.

"Kita akan minta keterangan. Mudah-mudahan nanti Senin ya kita akan memeriksa saudara TRP ini," kata Taufan dalam acara diskusi secara daring, Minggu (6/2/2022).

Baca Juga: Panglima TNI Tegas Bukan Main, Sebut Jenderal Dudung Akan di...

Salah satu yang ingin ditegaskan Komnas HAM terhadap Terbit ialah berkaitan dengan total jumlah orang yang keluar masuk di kerangkeng milik Terbit.

Sebab berdasarkan data temuan Komnas HAM memiliki perbedaan dengan pengakuan langsung dari Terbit.

"Yang kita dapatkan kan ratusan tapi ketika ada satu video yang pak TRP diwawancara dia kan menyebut ribuan," kata Taufan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: