Joe Biden Telah Bersumpah, Israel Langsung Lega! Iron Dome bakal Aman karena...
Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersumpah untuk memberikan dukungan penuh untuk mengisi kembali sistem Iron Dome Israel.
Pernyataan dari Gedung Putih, Minggu (6/2/2022), janji itu diungkapkan Biden dalam pembicaraannya dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Baca Juga: Penasihat Joe Biden Sebut Petaka Dashyat, Rusia Bisa Bawa-bawa Kiamat...
Menurut pernyataan itu, para pemimpin membahas keamanan bersama dan tantangan lain di kawasan Timur Tengah, termasuk ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dan proksinya.
“Presiden berterima kasih kepada perdana menteri atas undangannya untuk mengunjungi Israel dan mengatakan dia menantikan kunjungan akhir tahun ini,” kata Gedung Putih.
Dikatakan pula bahwa kedua pemimpin setuju bahwa mereka akan tetap berkonsultasi dengan erat.
Menurut pernyataan itu, presiden menggarisbawahi komitmennya untuk memperluas stabilitas dan kemitraan di seluruh kawasan Timur Tengah.
Hal ini seperti yang dicontohkan oleh Abraham Accord, bersama dengan Israel dan Palestina yang menikmati langkah-langkah keamanan, kebebasan, dan kemakmuran yang sama.
Keduanya juga membahas operasi AS baru-baru ini terhadap pemimpin ISIS di barat laut Suriah.
Juga mengenai komitmen AS yang berkelanjutan untuk melindungi rakyat Amerika dan mendukung pertahanan mitranya di seluruh wilayah Timur Tengah.”
“Presiden Biden menyampaikan dukungannya yang tak tergoyahkan untuk keamanan dan kebebasan bertindak Israel,” bunyi pernyataan itu.
Topik diskusi lainnya adalah ketegangan di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina.
Pengisian kembali Iron Dome diperkirakan akan kembali menjadi agenda Senat AS dalam beberapa pekan mendatang.
September 2021 lalu, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU yang berdiri sendiri untuk memberi Israel $1 miliar untuk mengisi kembali sistem anti-rudal.
Pemungutan suara disahkan dengan mayoritas yang luar biasa: 420 anggota memberikan suara mendukung RUU tersebut, dan hanya sembilan yang menentangnya.
Di Senat, bagaimanapun, Senator Republik Rand Paul dari Kentucky memblokir beberapa upaya untuk mempercepat RUU dengan persetujuan bulat.
Paul mengatakan bahwa meskipun dia mendukung Iron Dome, dia berpikir "itu harus dibayar."
“Saya pikir dolar pembayar pajak Amerika yang membayarnya harus berasal dari uang yang bisa masuk ke Taliban,” kata Paul Oktober lalu.
Dia menyarankan untuk mengambil dana dari sekitar $6 miliar yang ditujukan untuk pemerintah Afghanistan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: