Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Media Asing Soroti Gelombang Omicron di Indonesia, Sindir Penggunaan Vaksin Sinovac?

Media Asing Soroti Gelombang Omicron di Indonesia, Sindir Penggunaan Vaksin Sinovac? Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Al Jazeera pun menyebut Dr Amin Soebandrio, direktur Institut Eijkman, meremehkan kekhawatiran tentang gelombang ketiga yang mematikan. Ia mengutip penelitian baru Kementerian Kesehatan yang didasarkan pada argumen Dr Dicky bahwa orang Indonesia sudah punya kekebalan lantaran infeksi massal selama wabah Delta pada bulan Juli.

"Ditemukan 70 persen subjek uji yang tak punya riwayat gejala Covid-19 dan telah divaksin sudah punya tingkat antibodi. Selain itu, lebih dari 90 persen dari populasi dengan riwayat penyakit ini dan telah divaksinasi punya antibodi yang dapat dideteksi. Berdasarkan data ini, saya kira masyarakat Indonesia tak akan dirugikan akibat divaksinasi Sinovac karena tingkat antibodinya sudah tinggi," ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa Omicron telah menjadi varian dominan di Indonesia dengan lebih dari 90 persen dari kasus yang dilaporkan. Sebagian besar yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala. Ia pun memperkirakan jumlah orang yang membutuhkan rawat inap tak akan sebanyak gelombang kedua.

Pernyataan ini disetujui Dr Leong Hoe Nam, seorang spesialis penyakit menular di Singapura, tetapi alasannya berbeda.

"Singkatnya, masyarakat Indonesia dirugikan dengan penggunaan vaksin China yang kurang efektif sebagai pengganti vaksin mRNA. Namun, mereka sangat beruntung karena Omicron ternyata jadi jauh lebih ringan, bahkan bagi mereka yang divaksinasi dengan vaksin yang tak aktif," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: