Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimis bahwa ruang pertumbuhan ekonomi semakin terbuka pada tahun 2022. Hal ini sesuai dengan langkah-langkah fiskal pada tahun 2020 dan 2021 yang diperkuat untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional telah dialokasikan untuk kesehatan, bantuan sosial, dukungan korporasi dan UMKM, serta berbagai program prioritas.
"Kebijakan fiskal di 2022 akan terus mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan juga sosial yang bertujuan untuk mewujudkan APBN sehat dengan memperkuat reformasi struktural," ujar Sri Mulyani saat menghadiri Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (9/2/2022). Baca Juga: Dukung Pemerintah, Bank Mandiri Dorong Keran Investasi Lewat MIF 2022
Kebijakan fiskal 2022 lanjutnya, bertujuan untuk memberikan landasan yang kokoh bagi perekonomian, antara lain melalui defisit yang adaptif pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan serta menghadapi ketidakpastian global.
"Kementerian Keuangan tetap antisipatif, responsif dan fleksibel dalam menanggapi ketidakpastian dengan tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian," paparnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, APBN 2022 akan fokus pada enam sasaran utama yaitu melanjutkan upaya mitigasi ketidakpastian pandemi, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial, memperkuat agenda pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
"Lalu melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan adaptasi teknologi, memperkuat desentralisasi fiskal, dan melanjutkan reformasi anggaran termasuk reformasi perpajakan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman