Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Bukan Penyebab Utama Krisis Pembelajaran, Kemendikbudristek: Ini Sudah Lama Terjadi

Pandemi Bukan Penyebab Utama Krisis Pembelajaran, Kemendikbudristek: Ini Sudah Lama Terjadi Kredit Foto: NJIS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo, mengatakan bahwa teknologi dan kualitas pendidikan menjadi prioritas pada Presidensi G20.

Anindito pun mengungkapkan, pandemi bukan penyebab utama krisis pembelajaran. Menurutnya, selama ini ketimpangan kualitas belajar sudah lama menjadi isu pendidikan.

Baca Juga: Kemendikbudristek Ajak Negara G20 Selesaikan Persoalan Ketimpangan Pendidikan Global Berkualitas

"Ketimpangan kualitas belajar sebetulnya sudah lama terjadi. Pandemi makin membuka mata kita bahwa pembelajaran mengalami krisis, dan ini harus kita tangani bersama," tuturnya saat menjadi moderator pada gelar wicara "Pendidikan Berkualitas Universal dan Teknologi Digital untuk Pendidikan", Rabu (9/2/2022) di Jakarta.

Anindito menambakan, teknologi berperan sentral pada pemulihan pendidikan. Dalam konteks pandemi, pembelajaran tidak akan terjadi tanpa teknologi.

"Intervensi juga bukan hanya dalam bentuk pembangunan infrastruktur tradisional lagi, tetapi juga pemerataan konektivitas digital untuk memastikan pembelajaran berkualitas bisa dirasakan semua warga negara," ungkap Anindito.

Kesenjangan digital atau digital divide, diakui Anindito, terjadi di dunia pendidikan. Di satu sisi, kata Anindito, ada ketimpangan akses terhadap teknologi, yaitu hilangnya capaian pembelajaran (learning loss) asimetris dan lebih parah dialami kelompok rentan dan ekonomi bawah. Namun di sisi lain, teknologi menjadi katalis bagi inovasi luar biasa.

Anindito mencontohkan, jutaan guru dan siswa akan jadi lebih terampil memanfaatkan teknologi dan inovatif menyikapi tantangan. Dia menjelaskan, agenda prioritas yang akan diperjuangkan di G20 adalah menekankan gotong royong untuk pulih bersama.

Anindito beranggapan, pandemi ini menjadi momentum semua pihak agar makin bersemangat memikirkan ulang dan membangun pendidikan yang lebih baik, untuk membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif, adil, dan berkualitas.

Ada empat agenda prioritas yang akan diperjuangkan Kemendikbudristek pada perhelatan G20, yakni Pendidikan Berkualitas untuk Semua (Universal Quality Education), Teknologi Digital dalam Pendidikan (Digital Technologies in Education), Solidaritas dan Kemitraan (Solidarity and Partnership), dan Masa Depan Dunia Kerja Pasca Pandemi Covid-19 (The Future of Work Post Covid-19).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: