Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendikbudristek Ajak Negara G20 Selesaikan Persoalan Ketimpangan Pendidikan Global Berkualitas

Kemendikbudristek Ajak Negara G20 Selesaikan Persoalan Ketimpangan Pendidikan Global Berkualitas Sejumlah murid SMP Nassa School mengikuti pembelajaran secara hibrid atau kombinasi antara tatap muka terbatas dengan secara daring di Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/1/2022). Dinas Pendidikan Jawa Barat menunda Pelaksanaan Tatap Muka (PTM) 100 persen hingga akhir Januari 2022 sambil menunggu capaian vaksinasi dan perkembangan kasus COVID-19. | Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) mengungkapkan bahwa dalam Presidensi G20 akan membawa empat isu utama pendidikan. Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril, menjelaskan, isu ini merupakan penguatan dari isu yang sudah dibahas pada tahun lalu dengan tujuan agar pendidikan dapat dipulihkan dan ditingkatkan dari masa sebelum pandemi.

Iwan menyebut, negara G20 perlu bahu-membahu membantu dunia dalam mengatasi ketimpangan akses pendidikan yang berkualitas dalam pemulihan pascapandemi Covid-19. Dia menuturkan, ada empat agenda prioritas pendidikan yang akan diangkat Indonesia dalam Kelompok Kerja Pendidikan G20 atau G20 Education Working Group (EdWG). Salah satu agenda tersebut berkaitan erat dengan budaya gotong royong bangsa Indonesia, yaitu Solidaritas dan Kemitraan atau Solidarity and Partnership.

Baca Juga: Dukung Penguatan Pendidikan Vokasi, Pupuk Kaltim Dapat Apresiasi dari Kemendikbudristek

"Agenda ini berkaitan dengan kearifan budaya bangsa Indonesia yang tadi sudah disampaikan oleh Mendikbudristek, yaitu gotong royong. Kami ingin menawarkan kearifan budaya bangsa kita sebagai solusi dalam reimagining the future. Kami percaya, hanya dengan saling mendukung dan saling bekerja sama, kita bisa maju dan menyelesaikan persoalan-persoalan pendidikan global," tutur Iwan.

Ketiga agenda prioritas lainnya ialah Pendidikan Berkualitas untuk Semua atau Universal Quality Education; Teknologi Digital dalam Pendidikan atau Digital Technologies in Education; dan Masa Depan Dunia Kerja Pasca-Covid-19 atau The Future of Work Post Covid-19.

Terkait agenda Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Iwan menyebut isu ini berangkat dari tantangan untuk mendorong pemerataan akses dan kualitas pendidikan di semua tingkatan, khususnya untuk kelompok rentan dalam upaya pemulihan pascapandemi.

"Ini juga bentuk penegasan komitmen Indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi semua sesuai dengan sustainable development goals yang keempat," katanya dalam pembukaan Kick Off G20 on Education and Culture, Rabu (9/2/2022).

Agenda prioritas berikutnya, yakni Teknologi digital dalam Pendidikan, menurut Iwan, di bagian ini Indonesia ingin mengajukan diskusi dan solusi tentang bagaimana teknologi digital bisa menjadi jawaban atas permasalahan akses kualitas dan keadilan sosial di bidang pendidikan.

Kemudian, agenda Masa Depan Dunia Kerja Pasca-Covid-19, Kemendikbudristek berpandangan bahwa kebutuhan dunia kerja pascapandemi Covid-19 mengalami perubahan. Menurut Iwan, dunia perlu melakukan reimajinasi tentang bagaimana pendidikan dapat menjawab tantangan-tantangan dunia di masa mendatang.

Presidensi Indonesia dalam G20 merupakan hal yang penting karena Indonesia sedang memegang estafet kepemimpinan dalam forum kerja sama 19 negara dan Uni Eropa sehingga Kemendikbudristek mengajak semua pihak agar bisa berkolaborasi dan saling menguatkan untuk pulih bersama pascapandemi Covid-19.

"Dalam presidensi ini, Indonesia akan menunjukkan bahwa budaya gotong royong akan menjadi inspirasi bagi dunia untuk terus bersama-sama pulih dari pandemi, melangkah ke depan, menata kembali dunia yang lebih baik. Mari kita melangkah seiring sejalan, terutama dalam menuntaskan isu-isu prioritas yang saling berkaitan," pungkas Iwan Syahril.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: