"UNVR produknya sudah terdiversifikasi maka yang diperlukan ialah mempertahankan harga dan pangsa pasar. Mungkin bisa juga jual produk bundling. Contohnya, beli kecap Bango di-bundling dengan Royco, atau beli sabun Lifebuoy botolan di-bundling dengan Rexona. Konsumen kita akan merespon promo dan potongan harga yang meningkatkan value of money," ucap Reza.
Tambahnya, kinerja Unilever Indonesia bisa semakin membaik di 2022 didorong dari naiknya mobilitas masyarakat dan keyakinan konsumen sekaligus signal pemulihan ekonomi nasional. Apalagi jika Unilever konsisten meningkatkan channel penjualan produk-produknya.
Terkait strategi Unilever yang memperluas ke pasar premium, Reza menekankan bahwa Unilever tetap harus fokus melayani segmen pasar menengah yang jumlahnya sangat banyak.
Meskipun daya beli di segmen premium lebih terjaga dan stabil, Unilever tetap perlu memastikan keseimbangan kontribusi dari setiap segmen konsumen.
Berdasarkan keterangan tertulis, Ira Noviarti - Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. melalui rilis resmi kinerja perseroan tahun buku 2021 senada menjelaskan terkait strategi diversifikasi merek, dan penentuan harga yang menyasar pasar konsumen menengah.
Misalnya, Perseroan memberikan konsumen opsi produk unggulan Unilever pada tingkatan harga yang terjangkau dengan menetapkan rekomendasi harga yang disarankan pada rentang Rp500 - Rp2.000, khususnya pada portofolio produk primer yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti Royco, Bango, Rinso, Sunlight, Sunsilk, dan Clear.
"Perseroan terus menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, misalnya dari kategori Foods and Refreshment yang berhasil menopang pertumbuhan Perseroan di tahun ini.”, Jelas Ira
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: