Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Tahun Dihantam Pandemi, Begini Nasib Media Massa

Dua Tahun Dihantam Pandemi, Begini Nasib Media Massa Kredit Foto: Pixabay/Cromaconceptovisual
Warta Ekonomi, Bandung -

Peta media massa di Indonesia mengalami beberapa perubahan cukup signifikan, menyusul tutupnya beberapa media setelah dihajar pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. 

Hal ini dipotret oleh Imogen Communication Institute (ICI), bagian dari Imogen Public Relations, dalam laporan kajian Indonesian Media Landscape 2022 yang diluncurkan pada peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari 2022 lalu.

Baca Juga: Media Indepth KuatBaca Dikira Warganet Jual Obat Kuat

Laporan ini menyajikan situasi terkini dari lanskap media massa di Indonesia meliputi cetak, online dan televisi dalam lingkup nasional dan lokal di 34 provinsi di Indonesia. Indonesia Media Landscape Report 2022 disajikan dalam 60 halaman dan bisa diakses melalui tautan di website Imogen PR.

Managing Director Imogen Public Relations Jojo S. Nugroho  mengatakan, cepatnya gerakan dan perubahan dalam dunia media massa, terutama dengan adanya efek dari pandemi memotivasi timnya untuk melakukan riset pemetaan media ini.

 “Pers merupakan pilar keempat dalam demokrasi yang memiliki peran penting sebagai kanal informasi, terutama dalam era digital. Namun disrupsi teknologi dan pandemi menjadi badai besar bagi kelangsungan media massa. Setelah badai mereda, kondisi ini harus kita petakan kembali,” kata Jojo dalam keterangan resminya, Jumat (11/2/2022).

Menurut pria yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) ini, dengan cepatnya pergerakan zaman dan teknologi, industri media bersifat sangat dinamis mengikuti perubahan, meski banyak juga yang kandas dihantam krisis. 

Adapun, Public Affairs Director Imogen yang juga kepala tim riset ini, Wahyuningrat menambahkan secara rinci bahwa pemetaan ini didasari oleh kondisi saat ini berdasarkan keberadaan, sirkulasi, jumlah pembaca, kepemilikan, per sektor dan per wilayah.

Terdapat indexing koran nasional, majalah dan tabloid nasional, televisi berita nasional, media online nasional, grup media, media per sektor, media lokal per provinsi, media berbahasa Inggris dan Mandarin

"Pemetaannya dibuat secara sistematis agar khalayak yang membutuhkan dapat lebih mudah memahami kondisi media saat ini, dan memudahkan mereka dalam pemilihan media dengan kebutuhan perusahaan,” jelasnya.

Meski demikian, kata Wahyuningrat, informasi yang terdapat dalam laporan kajian ini ditujukan hanya sebagai sumber informasi dan bukan untuk digunakan sebagai keperluan investasi. Informasi, analisis, dan kesimpulan dalam laporan kajian ini juga tidak dapat digunakan sebagai perkiraan ataupun jaminan bagi hasil di masa depan.

“Bagaimanapun kami yakin laporan ini bisa menjadi referensi dalam mengetahui pemetaan media massa di Indonesia saat ini, bagi kalangan praktisi PR, praktisi komunikasi, pelaku industri dan khalayak umum pemerhati media,” tutup Wahyuningrat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: