Puan Baper Abis Tak Disambut Saat Kunker Sama Gubernur dari PDIP Ini: Harusnya Bangga Lho
Ketua DPR Puan Maharani mengaku kesal karena ada gubernur yang tak menyambutnya saat kunjungan kerja ke daerah. Saking dongkolnya, putri Megawati Soekarnoputri ini menyebut, gubernur tersebut seperti males-malesan. Namun, Puan tak menyebut nama gubernur yang dimaksud.
Kekesalan Puan itu diungkapkan di hadapan para kader PDIP, dalam Rapat Koordinasi Tiga Pilar yang digelar di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (9/2). Rapat ini dihadiri Bendum PDIP yang juga Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, serta kader PDIP se-Sulut.
Dalam rapat ini, Puan antara lain mengingatkan para kader banteng untuk tetap solid. Jangan sampai soliditas yang sudah terjaga hancur karena ulah oknum yang ambisius. Ia pun mengingatkan kader untuk mempersiapkan pilpres dan pileg, yang tahapannya akan dimulai pertengahan tahun ini.
Baca Juga: PDIP Memanas! Curhatan Puan Maharani Soal Gubernur Malas Menyambutnya Mengarah ke Ganjar Pranowo?
Selain itu, Puan juga curhat soal kekesalannya terhadap satu gubernur dari PDIP yang tidak menyambutnya saat melakukan kunjungan kerja ke daerah. Puan mengaku heran, kenapa ada gubernur yang tak menyambutnya. Padahal, ia menjabat sebagai Ketua DPR. Mestinya, disambut dengan bangga oleh sesama kader PDIP.
"Saya jadi bingung. Kayak nggak semangat gitu. Padahal harusnya jadi kebanggaan lho," ucapnya.
Ia lalu membandingkan saat kehadirannya di Sulut. Dia bilang, sambutan kader PDIP begitu terasa. Mulai dari menjemput di bandara sampai mengurusi berbagai keperluan. "Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ungkapnya.
Puan mengingatkan, jabatan saat ini bukan hasil perjuangan partai. Tapi, berkat kerja keras semua kader memenangkan pemilu, PDIP berhak berhak mendapat kursi ketua DPR. Karena itu, ia mengaku heran dengan sikap gubernur banteng yang tidak bangga dengan hasil kerja PDIP itu.
"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya. Kayak males-malesan. Bikin kesel kan," lanjut Puan.
Kader yang mendengar curhatan itu, spontan menanggapi dengan teriak, "Diganti saja, Bu." Mendengar respons tersebut, Puan hanya tersenyum.
Di akhir pidatonya, Puan kembali mengingatkan para kader agar jangan egois dan ambisius. "Kita harus tahu ukuran baju kita. Kalau ukurannya S, ya S. Kalau ukurannya M ya M. Kalau Large ya Large. Nggak boleh juga terlalu ketat dan juga longgar. Supaya apa? Supaya tahu diri. Jangan sampai teman makan teman," ucapnya.
Saat ini, PDIP memiliki lima kader yang menjadi gubernur. Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, dan Gubernur Maluku Murad Ismail.
Omongan itu mengingatkan memori publik pada saat Puan melakukan kunjungan kerja untuk meresmikan Pasar Legi, di Solo, Jawa Tengah, 20 Januari lalu. Dalam kunjungan itu, Puan hanya didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Sementara, Ganjar absen karena harus ke Jakarta. Ketidakhadiran Ganjar ini jadi pemberitaan luas.
Politisi PDIP Junimart Girsang menilai, kekesalan Puan itu sebagai hal yang wajar. Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengatakan, mitra kerja legislatif itu adalah eksekutif, termasuk kepala daerah. Jadi, secara etika dan sudah lazim, jika ada legislatif melakukan kunjungan kerja ke daerah, gubernur, bupati, dan wali kota menyambut.
Ia lalu menceritakan bagaimana saat Komisi II DPR melakukan kunjungan kerja ke daerah. Gubernur didampingi jajarannya selalu datang menyambut memberikan ucapan selamat datang.
"Apalagi yang datang pimpinan tertinggi DPR yang melakukan kunjungan. Menurut saya, etika aturan protokolernya wajib memberikan penghargaan dengan cara menyambut di bandara," kata Junimart, kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami