Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warning Uni Eropa Bikin Merinding, Staf Diplomatik Tinggalkan Ukraina

Warning Uni Eropa Bikin Merinding, Staf Diplomatik Tinggalkan Ukraina Kredit Foto: Reuters/Vyacheslav Madiyevskyy
Warta Ekonomi, Washington -

Warning UE atau Uni Eropa bikin merinding karena meminta staf tidak penting dari misi diplomatik di Ukraina bahwa mereka harus meninggalkan negara itu.

Hal tersebut diungkapkan juru bicara Uni Eropa Peter Santo, Jumat (11/2/2022). Namun dia menambahkan belum ada perintah untuk melakukan evakuasi. 

Baca Juga: Uni Eropa Terang-terangan Sudah Siapkan Sanksi Berat untuk Rusia

Keputusan Eropa datang setelah Amerika Serikat dan Inggris mendesak warga negara mereka untuk meninggalkan Ukraina

"Kami terus menilai situasi yang berkembang sejalan dengan tugas kehati-hatian yang kami miliki terhadap staf kami dan dalam konsultasi dan koordinasi yang erat dengan negara-negara anggota UE," kata Peter Stano.

Uni Eropa telah memiliki delegasi di Keiv sejak 1993, untuk mempromosikan hubungan antara blok tersebut dan Ukraina. Duta Besar Uni Eropa saat ini adalah diplomat Estonia Matti Maasikas.

"Kami tidak mengungsi. Untuk saat ini, staf yang tidak penting telah diberi kesempatan untuk bekerja jarak jauh dari luar negeri."

Menurut situs berita UE Observer, Maasikas mengirim email pada hari Jumat mendesak semua rekan ekspatriat kecuali staf penting  untuk meninggalkan Ukraina secepatnya untuk bekerja dari luar negeri.

Sebelumnya Gedung Putih memperingatkan bahwa mereka yakin pasukan Rusia berada dalam posisi untuk menyerang dalam beberapa hari.

Karenanya, AS yang masih berada di negara itu untuk segera pergi dalam 48 jam. 

"Sebuah serangan oleh lebih dari 100 ribu  tentara Rusia yang saat ini berkumpul di sebelah Ukraina bisa terjadi kapan saja sekarang," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan kepada wartawan di Washington.

Dia menolak spekulasi bahwa Kremlin tidak akan pernah memicu krisis sementara Olimpiade musim dingin yang diselenggarakan sekutunya China, masih berlangsung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: