Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaghfirullah! Gus Nur Dendam Setengah Mati sama Jenderal Dudung: Doa Buruk Dikirim untuk Dia

Astaghfirullah! Gus Nur Dendam Setengah Mati sama Jenderal Dudung: Doa Buruk Dikirim untuk Dia Kredit Foto: Screenshot Youtube Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penceramah Sugi Nur Raharja alias Gus Nur tampak marah dan mempunyai dendam setengah mati kepada Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman.

Ia mengaku dendam terkait pernyataan Jenderal Dudung soal Tuhan bukan orang Arab.

Menurutnya, dengan ucapan tersebut, ia menilai Jenderal Dudung sudah menyamakan Allah dengan manusia.

Baca Juga: Ini Dia Maksud Dudung yang Penasaran Minta Difotoin Satu per Satu Pelapornya...

"Kasad Dudung bagi saya itu menista Allah. Kalau saya bisa cegah dengan tangan saya, cegah dengan kekuatan. Cuma sekarang saya nggak bisa dengan kekuasaan ya selemahnya-lemahnya iman, saya cuma marah dengan hati, dendamnya setengah mati," tegasnya, seperti disadur, Senin (14/2/2022).

Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa Jenderal Dudung karena sudah menista Allah sedemikian rupa. "Jadi dendam sama Dudung, dendam dalam arti doa-doa buruk senantiasa dikhususkan untuk dia. Jadi Allah..Allah.. Marah dalam arti mempertegas, memperjelas posisiku kelak di hadapan Allah," katanya.

Sambungnya, "Kan jelas, kamu mau ikut rezim dan buzzer serta sepupunya atau ikut yang menentang, itu supaya jelas hujjah-nya, nggak netral gitu," ujar dia.

Diketahui sebelumnya, Jenderal Dudung semppat mengatakan Tuhan bukan orang Arab dalam program podcast Deddy Corbuzier di Youtube.

“Kalau saya berdoa setelah salat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab,” katanya

Sebelumnya juga, Jenderal Dudung membeberkan alasan dirinya mengatakan Tuhan bukan orang Arab karena Tuhan merupakan zat yang tak bisa dibandingkan dengan makhluk hidup.

Sambungnya, ia menegaskan jika Tuhan memahami seluruh bahasa yang dituturkan manusia di bumi dan saat kita tidak perlu menggunakan bahasa tertentu.

“Saya sampaikan, saya berdoa pakai bahasa Indonesia, ‘ya Tuhan, anak saya hari ini ujian semester, mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persoalan dengan baik dan nilainya bagus’. Bahasa Arab kalimat itu apa? Kan kita enggak tahu,” ujar Jenderal Dudung dalam keterangan resminya, seperti diterima Selasa (8/2/2022).

Lanjutnya, ia juga menegaskan bahwa Tuhan sebagai Sang Pencipta memahami segalanya, termasuk berdoa dengan menggunakan bahasa daerah.

“Kalau kita pakai Bahasa Indonesia, Tuhan itu mengerti, karena Allah tahu bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Ambon, bahkan bahasa Inggris,” tegasnya.

Sambungnya, “Dulu Emha Ainun Najib ngomong begitu enggak jadi persoalan, karena Dudung yang ngomong langsung dicecar. Ainun Najid kan ngomong begitu, karena Dudung ini kan diserang kelompok-kelompok itu,” tuturnya.

Selain itu, ia pun menegaskan bahwa dirinya merupakan lulusan santri dan cukup memahami bahasa Arab.

“Saya ini lulusan santri (pesantren), saya bisa berdoa menggunakan bahasa Arab,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: