Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantu Ibu-Ibu di Indonesia, Ini Cara CEO Amartha Kembangkan UMKM Perempuan

Bantu Ibu-Ibu di Indonesia, Ini Cara CEO Amartha Kembangkan UMKM Perempuan Kredit Foto: Amartha

Soal potensi, yang pasti ekonomi Indonesia ini kan tulang punggungnya adalah UMKM dan mayoritas itu digerakkan oleh perempuan pengusaha mikro. Dari 12 tahun perjalanan Amartha, jumlah ini kan masih cukup besar, dan tahun ini kami sudah melayani lebih dari 1 juta perempuan pengusaha mikro.

Kami masih melihat potensinya tumbuh sampai dengan 20,25 juta customer lagi yang bisa kami jangkau.

Nah, kemudian juga dari sisi kualitas, jadi 12 tahun perjalanan Amartha mendampingi perempuan pengusaha mikro bisa dibilang kredit macet itu sangat minim sekali kurang lebih 0,3%. Dan selama masa pandemi walaupun guncangan ekonomi itu sangat berat, tapi Amartha juga mendampingi mereka untuk bisa bertransaksi dalam bisnisnya.

Untuk melewati masa pandemi dan mereka juga tetap komitmen untuk menjalankan usahanya dan akhirnya bisa rebound dari apa yang mereka rencanakan walaupun tidak sesuai dengan rencana tapi mereka tetap bisa survive dan bisa rebound lewati masa pandemi. Itu membuat kami percaya bahwa apa yang kami jalankan ini bisnis yang memberikan manfaat yang multiplayer buat ekonomi piramida bawah.

Bisa dijelaskan sebenarnya bantuan apa saja yang diberikan Amartha kepada UMKM perempuan di Indonesia?

Yang utama fokus kami memang di modal kerja, modal usaha untuk mereka menjalankan bisnis dan mengembangkan bisnis, merintis usahanya mulai dari awal. Nah lain dari situ tim kami juga memberikan pendampingan pengembangan usaha bisnis, program literasi keuangan, sehingga mereka bisa mengelola keuangannya secara bijak jangan sampai terlilit pinjaman dan tempat-tempat lain juga.

Nah, kemudian juga misalnya di masa pandemi kami juga bermitra dengan pemerintah dan perusahaan swasta untuk membuat pelatihan-pelatihan usaha baru. Nah itu secara langsung kepada para UMKM perempuan ini. Selain itu, kami juga tidak cuma ke individunya tapi juga ke komunitasnya, jadi kami berusaha meningkatkan produktivitas dan efektivitas masyarakat di desa-desa dan bisa terus berjalan  dengan infrastruktur yang kami support untuk komunitas-komunitas tersebut.

Saat ini sudah berapa banyak UMKM perempuan yang tergabung dalam ekosistem Amartha?

Kami sudah melayani lebih dari 1 juta perempuan pengusaha mikro di lebih dari 2.000 desa, 17 sampai dengan 18 provinsi di Indonesia. Sekarang lumayan besar persebarannya, jadi kami memang menjangkau yang benar-benar pelosok. Amartha itu malah jarang atau bahkan tidak hadir di kota besar seperti Jakarta atau misalnya Surabaya, kami malah hadir di pelosok-pelosok ya. Jadi kalau yang di Banten ya Banten pinggiran gitu, kabupaten-kabupatenlah Amartha hadirnya di kota tier 3 dan tier 4 seperti Majalengka, ada Banyuwangi, Banyumas begitu.

Apa harapan Anda kepada UMKM Perempuan di Indonesia ke depannya?

Yang menarik dari perjalanan kami 12 tahun mendampingi perempuan usaha mikro adalah, ini merupakan sektor yang tidak semua bisnis mau masuk ke segmen ini karena sudah di pelosok, pedesaan terus mereka juga masih menjalankan usahanya secara tradisional. Jadi kalau kami melihat startup sekarang kan fokusnya yang segmen yang sudah ada dan sudah akses ke smartphone dan akses internet, baru mereka bisa memberikan akses pembayaran.

Namun juga banyak yang masuk ke bagaimana mendigitalisasi ekonomi akar rumput ini di pedesaan. Harapannya bagaimana kami bisa berkolaborasi dengan lebih banyak pihak dan banyak stakeholder untuk bersama mendigitalisasi ekonomi akar rumput di Indonesia untuk UMKM perempuan bisa terus maju berkembang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: